Miliarder Ray Dalio Bersama Tony Blair Jadi Dewan Penasihat Danantara

Wakil Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Muliaman Darmansyah Hadad, mengonfirmasikan ada dua figur global yang ditunjuk menjadi bagian dewan penasihat Danantara.

Dua sosok tersebut yakni mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair dan pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio. Muliaman mengatakan, kehadiran Tony Blair dan Ray Dalio diharapkan dapat meningkatkan reputasi dan daya tarik Danantara di kancah global.

“Yang penting exposure International Danantara harus kuat,” kata Muliaman saat ditemui di sela-sela peresmian layanan Bank Emas di Gade Tower, Jakarta Pusat pada Rabu (26/2).

Muliaman menambahkan, kehadiran Tony Blair dan Ray Dalio diharapkan dapat membantu Danantara dalam mengambil keputusan strategis di tingkat internasional. “Mewakili global view,” ujarnya.

Rekam Jejak Ray Dalio

Pria bernama lengkap Raymond Thomas Dalio kelahiran 8 Agustus 1949 ini mendirikan Bridgewater pada 1975 di New York. Dalio adalah pendiri salah satu hedge fund terbesar dunia yakni Bridgewater Associates yang mengelola dana US$ 124 miliar.

Berdasarkan catatan Forbes, Dalio saat ini merupakan orang terkaya nomor 165 di dunia saat ini dengan total kekayaannya US$14 miliar atau sekitar Rp 229,1 triliun.

Ray dikenal karena pemikiran mendalam tentang ekonomi dan pasar investasi. Selain itu, ia juga dikenal atas kemampuannya menganalisis pasar. Dengan konsep 'Radical Transparency' dan 'Idea Meritocracy' yang diterapkan di Bridgewater, ia menginspirasi banyak organisasi di luar industri keuangan.

Pada 2017, Ray Dalio menerbitkan buku 'Principles: Life and Work'. Melalui buku itu pula ia membagikan wawasannya mengenai penerapan prinsip-prinsip ekonomi untuk mengatasi tantangan global termasuk ketidaksetaraan dan perubahan iklim.