Harga Pangan Diproyeksi Bakal Kerek Inflasi Juni 2025, Seperti Apa Hitungannya?


Sejumlah ekonom memproyeksikan indeks harga konsumen atau IHK akan mengalami inflasi pada Juni 2025. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi tetap terkendali dengan peningkatan moderat.
“Kami memperkirakan inflasi bulanan pada Juni 2025 diprediksi naik tipis 0,08%, berbalik dari deflasi 0,37% secara bulanan yang tercatat pada Mei 2025,” kata Josua kepada Katadata.coid, Selasa (1/7).
Dia menjelaskan, faktor utama penyebab kenaikan moderat ini berasal dari tekanan harga pangan yang kembali meningkat. Hal ini terjadi setelah mengalami penurunan pada bulan sebelumnya.
“Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan meningkat terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan, seperti bawang merah, beras, dan cabai rawit,” ujar Josua.
Ia mengungkapkan, harga bawang merah meningkat karena gangguan produksi akibat kondisi tanah yang basah dan lembab. Selain itu juga serangan hama pascamusim hujan yang berdampak pada pasokan.
Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2025, inflasi diperkirakan mencapai sekitar 1,27%. Dalam basis tahunan, Josua memperkirakan laju inflasi Juni 2025 diperkirakan mencapai 1,77%, level ini naik dari posisi Mei 2025 sebesar 1,60%.
Sementara inflasi inti tahunan relatif stabil diproyeksikan mencapai 2,42% secara tahunan dibandingkan 2,40% pada bulan sebelumnya. “Stabilnya inflasi inti ini didukung oleh membaiknya kondisi global, terutama meredanya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran serta tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina,” ujar Josua.
Senada dengan Josua, Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan IHK Juni 2025 juga akan mengalami inflasi mencapai mencapai 0,18% secara bulanan. Sementara secara tahunan, inflasi pada Juni 2025 mencapai 1,86%.
“Inflasi Juni didorong oleh harga bahan pokok, ada kenaikan harga terutama pada beras dan bawang merah,” kata David.
Sementara itu, David memperkirakan inflasi inti Inflasi inti pada Juni 2025 diperkirakan mencapai 2,41% secara tahunan dan 0,10% secara bulanan.
David menambahkan, inflasi inti dan harga barang yang diatur pemerintah sebagian besar masih mirip seperti bulan lalu. “Tapi untuk inflasi inti harga emas masih accelerate secara tahunan dan secara bulanan juga naik,” ujar David.