Gairah Belanja Konsumen pada Mei 2025 Lesu, Tabungan Tak Banyak Bergerak


Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2025 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi lesu. Berdasarkan survei tersebut, indeks keyakinan konsumen alias IKK pada Mei 2025 berada di level 117,5 yang lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni 121,7.
BI mengungkapkan optimisme konsumen pada periode tersebut bersumber dari keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Selain itu juga terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Dengan indeks yang lebih rendah, konsumen merasa tidak yakin terhadap penghasilannya sekarang atau ke depan. Mereka khawatir terhadap prospek pekerjaan, usaha, atau kondisi ekonomi nasional.
Angka IKK yang menurun menunjukkan konsumen lebih berhati-hati membelanjakan uang terutama untuk pengeluaran besar dan barang-barang tahan lama seperti elektronik, kendaraan, perabot rumah tangga. Meski begitu, BI menilai angka tersebut masih menunjukan level keyakinan konsumen masih terjaga.
“IKK tetap berada di level optimis karena indeks masih di atas 100,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam pernyataan tertulis yang dikutip Jumat (13/6).
Hal ini tercermin dari indeks kondisi ekonomi atau IKE saat ini dan indeks ekspektasi konsumen alias IEK masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0. Namun, angka ini juga merosot dibandingkan bulan sebelumnya.
“IKE dan IEK lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 113,7 dan 129,8,” ujar Denny.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, keyakinan konsumen pada Mei 2025 tetap optimis untuk seluruh kelompok. Hal ini dengan IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran di atas Rp 5 juta dan diikuti oleh responden dengan pengeluaran Rp 4,1-5 juta.
Meski demikian, perkembangan optimisme tersebut menurun dibandingkan kondisi bulan sebelumnya untuk seluruh kelompok pengeluaran.
Tabungan Masyarakat Stabil
Pada Mei 2025, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi atau average propensity to consume ratio tercatat sebesar 74,3%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 74,8%.
Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang sedikit meningkat menjadi 10,8% pada Mei 2025 dari 10,5% pada bulan sebelumnya. Sedangkan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan relatif stabil sebesar 14,9%.
BI mencatat proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi turun pada seluruh kelompok pengeluaran. Kecuali pada kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta.
Sementara itu, porsi pendapatan yang ditabung mengalami peningkatan untuk kelompok pengeluaran Rp 1-2 juta dan Rp 4,1-5 juta di tengah penurunan pada kelompok pengeluaran lainnya.