Harga Emas Antam Tembus Rekor Baru, Dibanderol Rp 1,83 Juta per Gram

Nur Hana Putri Nabila
3 April 2025, 09:26
Pramuniaga menunjukan emas batangan digerai layanan bank emas Pengadaian di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Harga emas Antam 24 Karat, tercatat turun Rp13.000 per gram ke Rp1.694.000 per gram pada Rabu (26/2/2025).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Pramuniaga menunjukan emas batangan digerai layanan bank emas Pengadaian di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Harga emas Antam 24 Karat, tercatat turun Rp13.000 per gram ke Rp1.694.000 per gram pada Rabu (26/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga emas batangan Aneka Tambang atau Antam dibanderol Rp 1.836.000 per gram hari ini, Kamis (3/4), menembus rekor tertinggi baru. 

Berdasarkan laman logam mulia Antam, harga emas kini naik hingga Rp 17.000 hingga mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH). Sebelumnya harga emas Antam sempat  turun sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 1.816.000 pada Rabu (2/4). Adapun harga jual kembali atau buyback emas batangan Antam berada di harga Rp 1.688.000 per gram. 

Berikut harga emas batangan Antam pada Kamis (3/4):  

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 968.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.836.000 
  • Harga emas 2 gram: Rp 3.612.000 
  • Harga emas 3 gram: Rp 5.393.000 
  • Harga emas 5 gram: Rp 8.955.000  
  • Harga emas 10 gram: Rp 17.855.000 
  • Harga emas 25 gram: Rp 44.512.500  
  • Harga emas 50 gram: Rp 88.945.000 
  • Harga emas 100 gram: Rp 177.812.000 
  • Harga emas 250 gram: Rp 444.265.500 
  • Harga emas 500 gram: Rp 888.320.000 
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.776.600.000

Seiring dengan melesatnya harga emas Antam, harga emas dunia terus naik pada hari Rabu. Harga emas mendekati level tertinggi sepanjang masa, setelah pengumuman tarif balasan dari Presiden AS Donald Trump yang semakin memperburuk perang dagang. Emas spot naik 0,6% menjadi US$ 3.129,46 per ons, sementara emas berjangka AS juga naik 0,6% menjadi US$ 3.166,20.

Seorang pedagang logam independen, Tai Wong, menyatakan bahwa tarif timbal balik yang diumumkan Trump jauh lebih agresif dari yang diharapkan. Ini menyebabkan turunnya pasar aset dan melemahnya dolar. Di samping itu, ia juga mengakui prospek emas sangat positif, dengan target harga jangka pendek baru di level US$ 3.200.

“Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab dan perasaan bahwa banyak hal yang mungkin dapat dinegosiasikan akan membuat pasar sangat tidak stabil dalam jangka pendek," kata Wong dikutip Reuters, Kamis (3/4).

Pada hari Rabu, Trump mengumumkan ia akan memberlakukan tarif dasar 10% untuk semua impor ke AS dan tarif lebih tinggi untuk beberapa mitra dagang terbesar, termasuk 34% untuk China dan 20% untuk Uni Eropa. Langkah ini semakin memanaskan perang dagang yang dimulai Trump sejak ia kembali ke Gedung Putih.

Kenaikan tarif ini mendorong harga emas, yang sering dianggap sebagai aset aman selama ketidakpastian, naik lebih dari US$ 500 tahun ini dan mencapai rekor tertinggi di US$ 3.148,88 pada hari Selasa. Pakar strategi logam senior di Zaner Metals, Peter Grant, menyebut jika harga emas menembus level US$ 3.147,41 atau US$ 3.149,84, hal itu bisa membuka jalan menuju US$ 3.200 dan mendukung prospek harga emas yang lebih tinggi, dengan target US$ 3.300 dan US$ 3.500.

Indeks dolar (.DXY) melemah 0,4% setelah pengumuman tarif Trump, menjadikan emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, data dari laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan terjadi kenaikan gaji sektor swasta AS pada bulan Maret, dengan data ketenagakerjaan terbesar minggu ini dijadwalkan dirilis pada hari Jumat.

Di pasar logam lainnya, perak spot naik 0,7% menjadi US$ 33,99 per ons, platinum juga naik 0,7% menjadi US$ 986,18, sementara paladium turun 0,8% menjadi US$ 975,93.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...