Tahun Depan, BRI Salurkan Kredit ke UKM Rp 120 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR pada tahun depan mencapai Rp 120 triliun. Target ini naik 37,9% dibanding tahun lalu sebesar Rp 87 triliun.
"Kami buat alokasi penyaluran KUR per daerah, totalnya Rp 120 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta Rabu (27/11).
Ia memerinci, penyaluran KUR terbesar masih akan dialokasikan ke Pulau Jawa mencapai Rp 65 triliun kepada 3,2 juta debitur. Kemudian Pulau Sumatera sebesar Rp 21.3 triliun kepada 892.516 debitur dan Pulau Kalimantan sebesar Rp 7 triliun kepada 255.002 debitur.
BRI juga akan menyalurkan KUR ke Pulau Sulawesi sebesar Rp 15,2 triliun untuk 589.271 debitur, serta Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp 9,1 triliun kepada 319.737 debitur. Sementra itu, target penyaluran KUR di Papua dan Maluku sebesar Rp 2.5 kepada 80.053 debitur.
(Baca: Dorong UMKM, Suku Bunga KUR Turun Jadi 6% Mulai Januari 2020)
Saat ini, perseroan telah menyalurkan KUR sebesar Rp 87 triliun atau 100% dari target tahun ini.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, penyaluran KUR secara keseluruhan hingga 31 Oktober 2019 mencapai Rp 127,31 triliun atau 91% dari target tahun ini sebesar Rp 140 triliun. BRI masih menjadi penyalur KUR terbesar.
Sementara itu, berada di posisi kedua yakni Bank Mandiri dengan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 20,13 triliun dan BNI sebesar Rp 15,94 triliun.
(Baca: Pemerintah Bakal Gandeng Bank Asing untuk Tekan Kredit Macet KUR TKI)
Tahun depan, pemerintah menargetkan total penyaluran KUR mencapai Rp 190 triliun. Suku bunga KUR juga diturunkan dari 7% menjadi 6% per tahun mulai 1 Januari 2020.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menjelaskan plafon KUR akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai Rp 325 triliun pada 2024.
Plafon maksimum KUR Mikro juga dilipatgandakan dari semula Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per debitur mulai 1 Januari 2020. Selain perubahan plafon KUR Mikro, total akumulasi plafon KUR Mikro untuk sektor perdagangan pun mengalami perubahan, dari semula sebesar Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta.