Bisnis Penerbangan Turun, Pendapatan AP II Tahun ini Hanya Naik 1%
PT Angkasa Pura II (AP II) diproyeksikan memperoleh pendapatan sebesar Rp 9,53 triliun sepanjang tahun 2019. Angka tersebut hanya naik 1% jika dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 9,49 triliun.
Sedangkan dari sisi aset diperkirakan naik 8% menjadi Rp 41,6 triliun dari Rp 38,5 triliun tahun sebelumnya. "Pendapatan perusahaan diperkirakan tumbuh sekitar 1%. Namun angka ini masih dalam proses audit," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Minggu (22/12).
Pendapatan yang hanya naik tipis tersebut salah satunya karena bisnis utama perusahaan, yakni bisnis penerbangan atau aero revenue, diproyeksikan turun tahun ini karerna turunnya jumlah penumpang.
Perseroan memproyeksikan pendapatan bisnis penerbangan tahun ini hanya mencapai Rp 5,6 triliun atau turun Rp 400 miliar jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 6 triliun.
(Baca: Jumlah Penumpang Turun, AP II: Karena Tiket Mahal dan Ada Jalan Tol)
Adapun AP II memprediksi, jumlah penumpang di seluruh bandara yang dikelola perusahaan hingga akhir 2019 hanya mencapai 90,5 juta orang. Angka tersebut menurun 18% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Teknik AP II Djoko Murjatmodjo mengatakan, penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh dunia, tak hanya di Indonesia. "Salah satunya karena ada isu harga tiket mahal dan bagasi berbayar," kata Djoko saat ditemui pada kesempatan yang sama
Selain itu, dia menilai pembangunan infrastruktur darat yang semakin masif turut mempengaruhi penurunan jumlah penumpang. Sehingga kedua isu tersebut sangat mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap tiket pesawat.
"Sebagai contoh di darat jalan tol naik cukup tinggi. Belum lagi kalau ada kereta cepat Jakarta-Surabata," ujarnya.
(Baca: Angkasa Pura II Resmi Tambah 3 Bandara Pada Awal Januari 2020)
