Danantara Berencana Bangun Universitas, Targetkan Rampung dalam Dua Tahun


Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara berencana membuka universitas korporat, Danantara Indonesia Academy. Universitas ini ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan.
“Dalam dua tahun ke depan, kami ingin membuat universitas kelas dunia,” kata Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir dalam acara ImpactPreneurs Summit 2025, di Jakarta, Selasa, Jumat (1/8).
Dia menjelaskan, pihaknya akan mengonsolidasikan semua universitas korporat yang ada di BUMN. Dalam Danantara Indonesia Academy nantinya, menurut dia, akan ada pembelajaran umum (general learning) dan khusus (specialized learning).
Pandul menjelaskan, persiapan Danantara Indonesia Academy saat ini masih dalam tahap penyusunan organisasi dan model operasional. Proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah standardisasi operasi, integrasi aspek hukum, dan integrasi operasional sebelum beroperasi secara penuh.
Ia berharap talenta unggul Indonesia bisa menempuh pendidikan berkualitas tanpa perlu melanjutkan studi keluar negeri dengan kehadiran Danantara Indonesia Academy. Mereka pun diharapkan bisa bersaing secara kompetitif dengan universitas global dalam dekade berikutnya.
“Dengan itu, kalau kita ingin Indonesia menjadi negara seperti G7, kita harus memiliki universitas berskala global dan diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kalau tidak, kita tidak akan maju,” ujar Pandu.
Dalam kesempatan yang sama, Pandu juga mendorong generasi muda Indonesia untuk membangun perusahaan rintisan (startup), dengan menekankan aspek sumber daya manusia dan pembangunan ekosistem.
Dia menyarankan para calon wirausaha untuk menggunakan paradigma baru dalam mengembangkan perusahaan rintisan, seperti fokus pada penciptaan nilai (value creation) serta membangun struktur yang adaptif dan terukur.
Ia juga mengingatkan para calon pendiri perusahaan rintisan untuk berpikiran fleksibel dalam menerima masukan. “Perlakukan mitra pendanaan bukan hanya sebagai investor, tetapi sebagai partner. Mereka bisa sangat membantu, terutama di bidang SDM dan pembangunan infrastruktur perusahaan,” ujarnya.