Harga Saham Unilever (UNVR) Melesat 10%, Laba Turun Tapi Ada Sentimen Buyback


Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk melesat 10,49% ke level Rp 1.690 pada sesi I perdagangan hari ini. Lonjakan harga saham emiten berkode UNVR ini terjadi usai perusahaan mengumumkan laporan keuangan semester I 2025 dan rencana pembelian kembali atau buyback saham.
Berdasarkan data Stockbit, volume perdagangan UNVR mencapai 144,9 juta saham senilai Rp 241,3 miliar. Kapitalisasi pasar Unilever pun meningkat menjadi Rp 64,47 triliun.
Harga saham Unilever melonjak meski kinerja laba pada semester I 2025 yang baru diumumkan perusahaan turun 12,6% dibandingkan semester I 2024 menjadi Rp 2,15 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih Unilever turun 4,4% dari Rp 19,04 triliun menjadi Rp 18,20 triliun. Penurunan penjualan UNVR terutama terjadi pada penjualan segmen dalam negeri yang turun dari Rp 18,50 triliun menjadi Rp 17,62 triliun, sedangkan ekspo justru naik tipis, dari Rp 537,34 miliar menjadi Rp 578,79 miliar.
Di sisi lain, Unilever baru saja mengumumkan rencana pembelian kembali atau buyback saham dengan alokasi dana mencapai Rp 2 triliun.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana melakukan pembelian kembali atau buyback saham senilai Rp 2 triliun. Langkah ini menyusul kinerja harga saham UNVR yang tecatat merosot 18,8% sepanjang tahun ini.
“Jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan dalam pelaksanaan buyback tidak akan melebihi 20% dari modal disetor perseroan,” demikian penjelasan manajemen Unilver Indonesia di keterbukaan informasi BEI, Kamis (31/7).
Manajemen Unilever Indonesia menyebut, buyback saham melalui BEI akan dilakukan pada harga yang sama atau lebih rendah dari transaksi sebelumnya. Sementara jika dilakukan di luar bursa, harga tertinggi mengacu pada rata-rata penutupan harga saham selama 90 hari terakhir sebelum tanggal buyback.
“Buyback akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh UNVR dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, dengan harga buyback maksimum adalah Rp 1.700 per saham,” kata manajemen.
Unilever Indonesia memastikan pelaksanaan buyback saham senilai Rp 2 triliun itu tidak akan mengurangi jumlah saham publik (free float) menjadi kurang dari 7,5% dari total saham yang tercatat. Aksi ini juga dipastikan tidak berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan maupun operasional perusahaan.
Adapun buyback akan berlangsung selama maksimal tiga bulan, dari 31 Juli hingga 30 Oktober 2025, tetapi bisa dihentikan lebih cepat jika diputuskan oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Meski melonjak pada perdagangan hari ini, harga saham UNVR hingga sesi I perdagangan hari ini masih tercatat turun 10,32% dibandingkan posisi akhir tahun lalu.