Menilik Prospek Saham Otomotif ASII, IMAS, AUTO dan IMJS Imbas GIIAS 2025

Karunia Putri
30 Juli 2025, 13:13
GIIAS
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Pengunjung antre untuk berfoto di dalam kendaraan niaga Toyota Rangga yang dimodifikasi menjadi studio foto keliling yang dipamerkan pada pameran otif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (27/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pameran otomotif terbesar di Tanah Air, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, kembali menggairahkan sektor otomotif di pasar modal. Sejak dibuka pada 24 Juli 2025 di ICE BSD, Tangerang, pameran ini memberi angin segar bagi sejumlah saham otomotif utama seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS).

Lebih dari 60 merek otomotif dunia berpartisipasi di ajang GIIAS tahun ini. Momentum ini langsung direspons positif oleh pasar saham, dengan beberapa emiten mencetak lonjakan harga yang signifikan hanya sehari menjelang pembukaan pameran.

Analis MNC Sekuritas, Hijjah Marhama menjelaskan saham IMJS mencatat kenaikan tajam hingga 34,04% ke level Rp 252, sementara IMAS melonjak 25% ke Rp 1.100 pada Rabu (23/7), sehari sebelum GIIAS resmi dibuka. Tak ketinggalan, ASII juga menembus level Rp 5.000 di hari pertama pameran.

"Lonjakan harga ini menunjukkan antusiasme pasar yang lebih tinggi dibandingkan GIIAS 2024 lalu, di mana rata-rata penguatan saham otomotif hanya 3,36% selama pameran," jelas Rahma.

Sentimen pasar tahun ini dinilai lebih kuat, meskipun data penjualan otomotif semester I 2025 menunjukkan penurunan 8,6% secara tahunan. Harapan terhadap pemulihan permintaan di semester II dan tren penurunan suku bunga menjadi faktor pendukung.

Sementara itu, Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menjelaskan GIIAS 2025 berfungsi sebagai katalis positif jangka pendek. Hal ini terutama karena peluncuran model baru, peningkatan eksposur merek, dan aktivitas promosi langsung di tempat. Namun, ia menilai dampaknya terhadap fundamental masih terbatas.

“Faktor penentu jangka panjang tetap peningkatan daya beli masyarakat,” kata Wafi.

Dari sisi teknikal, Wafi menargetkan saham ASII bisa menuju Rp 5.700 dan AUTO ke Rp 2.700. Sementara untuk IMAS, ia menyarankan untuk wait and see.

EV dan Mobil Second Jadi Magnet Pengunjung

Selain peluncuran model baru, pameran GIIAS tahun ini juga menampilkan berbagai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) serta mobil bekas dengan harga terjangkau yang dinilai menarik minat beli masyarakat. Hal ini menjadi strategi industri untuk mendongkrak penjualan di tengah daya beli yang belum sepenuhnya pulih, terutama pasca kenaikan tarif PPN menjadi 12%.

Dengan suku bunga acuan yang telah lebih rendah dibandingkan tahun lalu, pelaku industri berharap aneka promo yang ditawarkan di GIIAS dapat menjadi pemicu peningkatan transaksi, khususnya di kuartal III 2025.

Rahma juga mencatat bahwa secara historis, selama periode 2021–2024, GIIAS telah mampu mendorong penjualan mobil tumbuh rata-rata 9,5% secara bulanan selama berlangsungnya pameran.

Melihat perkembangan harga dan respons pasar sejauh ini, Rahma merekomendasikan saham AUTO dengan target harga Rp 2.550, dan menyarankan untuk melakukan aksi jual jika harga turun di bawah Rp 2.000. Untuk ASII, target jangka menengah berada di kisaran Rp 5.500, dengan batas bawah aksi jual di Rp 4.800.

Sementara itu, IMJS dan IMAS tetap menjadi saham yang menarik dalam jangka pendek, meski pergerakannya berpotensi sangat fluktuatif pasca kenaikan tajam awal pameran.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...