Harga Emas Kinclong, Laba Hartadinata (HRTA) Melesat 69% Jadi Rp 348,5 Miliar


Emiten manufaktur perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 348,5 miliar pada semester pertama 2025, melesat 69,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba, terutama ditopang lonjakan pendapatan sebesar 82,6%.
Direktur Utama Hartadinata Sandra Sunanto mengatakan, pertumbuhan pendapatan ditopang oleh penjualan emas batangan yang mencapai Rp 13,7 triliun pada paruh pertama tahun ini. Volume penjualan mencapai 8,1 ton, lebih tinggi 24,3% dari target yang ditetapkan perseroan sebanyak 6,5 ton.
Menurut Sandra, tingginya realisasi penjualan emas mencerminkan kepercayaan pasar terhadap perhiasan buatan Hartadinata serta efektivitas strategi distribusi. HRTA mencatat pendapatan naik dari Rp 8,24 triliun menjadi Rp 15,05 triliun Beban pokok pendapatan juga meningkat dari Rp 7,72 triliun menjadi Rp 14,3 triliun.
Kenaikan pendapatan HRTA juga terdongkrak oleh kenaikan harga emas dunia yang mencapai 26% sepanjang semester I 2026 di level US$ 3.309 per ons.
“Keberhasilan kami melampaui target bukan hanya indikator pertumbuhan yang sehat, tetapi juga motivasi bagi kami untuk terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun,” kata Sandra dalam keterangan resmi dikutip Selasa (29/7).
Dari sisi neraca, HRTA membukukan peningkatan aset sebesar 14% dari Rp 5,96 triliun menjadi 6,80 triliun. Sementara itu, total liabilitas naik 16,4%, dari Rp 3,61 triliun menjadi Rp 4,20 triliun.
Sandra mengatakan, kenaikan ini sebagian besar berasal dari peningkatan pinjaman bank dan penerbitan obligasi yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan serta mendukung ekspansi anak usaha di sektor pegadaian.
Corporate Secretary Ong Deny menjelaskan, tumbuhnya liabilitas merupakan bagian dari strategi pendanaan perseroan. Dengan pertumbuhan tersebut, HRTA akan gunakan untuk memperkuat modal kerja serta mendorong ekspansi bisnis, khususnya di lini usaha gadai.
“Pendanaan ini memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan pendapatan perseroan dan anak usaha,” ujar Deny.
Tarrgetkan Buka 100 Toko Emas
Sandra mengatakan, HRTA telah memiliki 93 toko emas di seluruh Indonesia hingga Maret 2025. Adapun perusahaan menargetkan jumlah toko mencapai 100 gerai hingga akhir tahun 2025.
“Sebagai bagian dari strategi penguatan kanal distribusi dan pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan,” katanya dalam keterangan terpisah, Kamis (12/6).
Sandra juga mengatakan perseroan akan fokus pada kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia dan Pegadaian. Selain itu perusahaan akan meluncurkan koleksi terbaru Ardore. Kata Sandra koleksi tersebut akan didesain secara autentik.
Selain itu HRTA juga sedang tahap membangun pabrik terintegrasi untuk menopang produktivitas dan efisiensi.
“Di sisi lain, saat ini kami sedang fokus untuk memperkuat positioning Hartadinata sebagai pemain utama dalam ekosistem Bullion Bank di Indonesia dan juga meningkatkan brand image korporasi melalui desain perhiasan emas yang berkualitas dan autentik,” ujarnya.