GIIAS 2025 Jadi Katalis Positif Saham Otomotif, Ini Emiten yang Diuntungkan

Karunia Putri
29 Juli 2025, 06:10
GIIAS 2025, emiten otomotif, ASII, pasar otomotif
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Pengunjung memadati ruang pamer mobil yang hadir diajang pameran automotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (24/7/2025). GAIKINDO selaku penyelenggara pameran menargetkan capaian transaksi penjualan di GIIAS 2025 lebih dari Rp20 triliun, target tersebut berdasarkan pencapaian tahun lalu yang menembus angka Rp20 triliun.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten-emiten sektor otomotif berpotensi meraih keuntungan jangka pendek seiring pergelaran pameran otomotif tahunan akbar di Indonesia, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Acara ini berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Banten sejak 24 Juli hingga 3 Agustus 2025.

Lebih dari 60 merek otomotif dunia turut berpartisipasi dalam GIIAS. Sejumlah emiten otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) hingga PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) diperkirakan memperoleh sentimen positif dari perhelatan ini.

Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, GIIAS 2025 dapat menjadi katalis positif jangka pendek bagi saham-saham otomotif, meskipun dampaknya terhadap fundamental tidak signifikan. Menurutnya, sentimen tersebut berasal dari peluncuran model baru, peningkatan eksposur merek, penjualan spot event, hingga narasi positif untuk industri otomotif secara keseluruhan.

“Katalis positif jangka panjang tetap berasal dari peningkatan daya beli masyarakat,” ujar Wafi kepada Katadata pada Senin (28/7).

Berdasarkan analisis teknikalnya, Wafi memberikan target harga jangka pendek untuk emiten ASII di Rp 5.700 dan AUTO di Rp 2.700. “IMAS wait and see dulu,” ujarnya.

Analis MNC Sekuritas Hijjah Marhama mencatat, harga saham IMJS dan IMAS melesat hingga menyentuh auto reject atas (ARA) sehari sebelum pembukaan GIIAS, 

Harga saham IMJS naik 34,04% atau 64 poin ke level 252 pada Rabu (23/7) sementara saham IMAS melesat 25% atau 220 poin ke level 1.100. Harga saham ASII juga terus menguat hingga menembus level Rp 5.000 pada hari pembukaan GIIAS.

“Ini sinyal positif, karena penguatan tahun ini lebih tinggi dibandingkan GIIAS 2024 yang hanya menguat 3,36% selama pameran berlangsung,” ujar Rahma kepada Katadata.co.id.

Menurutnya, respons pasar tahun ini lebih kuat meskipun penjualan otomotif pada semester pertama 2025 turun 8,6% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini disebabkan adanya harapan perbaikan permintaan pada semester kedua, di tengah tren penurunan suku bunga. Berbeda dengan GIIAS 2024, yang berlangsung saat suku bunga tinggi di level 6,25%.

Peluncuran EV dan Mobil Second Harga Terjangkau Jadi Daya Tarik

Rahma menambahkan, pameran GIIAS 2025 tetap menjadi katalis positif bagi emiten otomotif . Ini karena pameran ini menjadi ajang peluncuran mobil baru, termasuk kendaraan listrik (EV) juga memberikan promo menarik untuk mobil second atau mobil bekas. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan minat beli masyarakat.

Dengan suku bunga acuan yang telah lebih rendah, pelaku industri berharap promo-promo harga yang ditawarkan mampu mendorong penjualan otomotif, khususnya di kuartal ketiga tahun 2025.

Menurut Rahma, saham-saham otomotif umumnya sudah merespons positif terhadap acara GIIAS sejak satu hari menjelang pembukaan. Namun, secara kinerja operasional, saham ASII dan AUTO dinilai lebih berpeluang mencatatkan peningkatan penjualan karena eksposurnya langsung terhadap kendaraan dan komponen otomotif.

Secara historis, menurut dia, GIIAS telah mendorong penjualan kendaraan roda empat dengan rata-rata tumbuh 9,5% secara bulanan selama periode 2021–2024. Oleh karena itu, GIIAS juga bisa menjadi indikator permintaan pasar pada semester kedua.

Meski suku bunga telah turun, daya beli masyarakat masih dipengaruhi oleh faktor lain seperti kenaikan tarif PPN menjadi 12%, yang berpotensi menekan harga kendaraan.

Rahma kemudian merekomendasikan saham AUTO dengan target harga Rp 2.550, jual jika harga berada di bawah Rp 2.000 sementara ASII, target jangka menengah Rp 5.500, jual jika berada di bawah Rp 4.800

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...