Wall Street Menguat Didukung Laporan Keuangan dan Perkembangan Perdagangan AS

Karunia Putri
28 Juli 2025, 07:04
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Antara
Ilustrasi - Bursa Wall Street. ANTARA/Reuters/Mike Segar
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat ditutup naik pada perdagangan Jumat (25/7) waktu setempat. Kenaikan ini ditopang oleh laporan keuangan yang positif serta perkembangan terbaru terkait tarif perdagangan AS.

Indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan 0,40% dan ditutup di level 6.388,64. Nasdaq Composite juga menguat 0,24% ke level 21.108,32, sementara Dow Jones Industrial Average naik 208,01 poin atau 0,47% ke level 44.901,92.

Ketiga indeks utama tersebut kompak membukukan kenaikan mingguan. Dow Jones yang berisi 30 saham unggulan naik sekitar 1,3% sepanjang pekan. Nasdaq yang banyak dihuni saham teknologi naik 1%, sementara S&P 500 menguat sekitar 1,5%.

Perdagangan Jumat menandai hari kelima berturut-turut S&P 500 mencatatkan rekor penutupan, setelah sebelumnya menembus level 6.300 untuk pertama kalinya pada hari Senin. Nasdaq juga mencetak empat rekor penutupan minggu ini, termasuk melewati ambang batas 21.000 pada hari Rabu.

“Pasar bullish masih berlanjut, sebagian besar didorong oleh fundamental yang kuat,” ujar Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas di US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari CNBC, Senin (28/7).

Terry juga mengatakan, inflasi yang stabil, suku bunga yang tetap dalam kisaran wajar serta tren laba yang meningkat dapat membuka peluang penguatan lebih lanjut bagi pasar saham.

Kinerja positif ini didorong oleh kuatnya musim laporan keuangan kuartalan. Saham Alphabet naik 4% setelah melaporkan pendapatan yang melampaui ekspektasi analis. Saham Verizon juga melonjak 5% karena hasil keuangannya dianggap lebih baik dari perkiraan pasar. Hingga saat ini, lebih dari 82% dari 169 perusahaan dalam indeks S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangan berhasil melampaui proyeksi analis, berdasarkan data dari FactSet.

Selain laporan keuangan, sentimen pasar juga didorong oleh perkembangan positif di sektor perdagangan global. Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan perdagangan masif dengan Jepang, termasuk penerapan tarif timbal balik sebesar 15%. Trump juga mengumumkan bahwa AS telah menyepakati kerangka kerja perjanjian perdagangan dengan Indonesia.

Trump mengatakan pada Jumat bahwa lebih banyak kesepakatan dagang kemungkinan akan tercapai sebelum batas waktu tarif pada 1 Agustus mendatang. Salah satunya adalah potensi kesepakatan dengan Uni Eropa. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan di platform X bahwa ia dan Trump akan bertemu di Skotlandia pada hari Minggu untuk membahas kerja sama perdagangan.

“Tarif tetap menjadi sumber ketidakpastian, dan hal ini masih tercermin dalam pernyataan sejumlah perusahaan,” ujar Sandven.

Ia juga menyoroti risiko geopolitik global, termasuk konflik Rusia-Ukraina dan ketegangan antara Israel-Iran, sebagai faktor eksternal yang masih harus diwaspadai.

“Meski begitu, tren pasar saham tetap positif, yang kembali menegaskan kekuatan fundamental saat ini terutama inflasi yang cenderung terkendali,” kata dia.

Ke depan, para investor bersiap menghadapi minggu tersibuk di musim laporan keuangan, di mana lebih dari 150 perusahaan dalam S&P 500 akan merilis hasil kinerjanya. Beberapa di antaranya termasuk nama-nama besar dalam Magnificent Seven seperti Meta Platforms dan Apple.

Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada pertemuan Federal Reserve pekan depan. Bank sentral AS ini diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25% hingga 4,5%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...