Timang-Timang Saham WIFI Setelah Gelar Right Issue, Waktunya Lepas atau Serok?

Karunia Putri
24 Juli 2025, 06:17
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham emiten milik adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) tergerus 2,47%% atau 700 poin ke level 2.760 pada perdagangan Rabu (23/7). Sebelum itu, saham WIFI mengalami lonjakan dahsyat hingga mencapai level tertinggi Rp 2.950 jika dipantau sejak awal tahun ini. 

Merujuk data perdagangan di Bursa Efek Indonesia, saham WIFI telah meroket 556,105 bila dipantau secara year to date. Sementara sejak sepekan terakhir, saham WIFI melejit 30,10%.

Lonjakan saham yang berada di rumpun sektor teknologi ini terjadi seiring berakhirnya masa penyertaan modal lewat aksi right issue atau Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD). Melalui aksi korporasi ini, WIFI membidik dana hingga Rp 5,89 triliun dengan menerbitkan 2,94 miliar saham baru setara dengan 55,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga pelaksanaan right issue adalah Rp 2.000 per saham.

Community and Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengatakan, investor dan trader diminta untuk terus mengawal dana yang diperoleh perseroan dari hasil right issue tersebut.  Sebab, berdasarkan prospektus yang telah diterbitkan, himpunan dana segar tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dialokasikan untuk setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Jaringan Infra Andalan (JIA). 

Seluruh dana tersebut kemudian digunakan oleh JIA untuk melakukan setoran modal kepada entitas anaknya yaitu PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE). Sekitar Rp 5,8 triliun digunakan untuk pembangunan jaringan fiber to the home (FTTH) untuk 5 juta homepass yang berlokasi di Jawa. sisanya akan digunakan sebagai modal IJE.

“Tinggal kawal untuk dana yg didapat dari hasil right issue itu untuk menjalankan project internet nasionalnya seperti apa, jika impact ke revenue besar tentu akan menjadi alasan harga WIFI kembali menguat,” kata Angga kepada Katadata.co.id seperti dikutip Kamis (24/7). . 

Selain itu, Angga memandang masuknya perusahaan telekomunikasi asal Jepang, NTT eAsia Pte., Lte kepada anak usaha WIFI turut menjadi sentimen positif emiten ini. Merujuk keterbukaan informasi kepada BEI yang teranyar, IJE telah meneken akta pernyataan keputusan para pemegang saham pada 17 Juli 2025 terkait pengambilalihan saham oleh NET eAsia Pte. Ltd sebanyak 49% saham PT Integrasi Jaringan Ekosistem.

Direktur Solusi Sinergi Digital Shannedy Ong menjelaskan, NTT eAsia nantinya akan mendukung operasional IJE lantaran merupakan perusahaan multinasional di bidang telekomunikasi. Dengan pengambilalihan saham tersebut, susunan pemegang saham menjadi, PT Jaringan Infra Andalan memiliki 711.652,120 saham, PT Lintas Maju Maxima memiliki 2.120.900 saham dan NTT e-Asia pte.ltd.

Di sisi lain, VP Head of Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menyampaikan prospek cerah saham WIFI didorong oleh beberapa sentimen. Pertama, kinerja pertumbuhan solid di pada semester pertama 2025. 

Hal lain yang jadi perhatian Kiwoom adalah outlook emiten yang positif seiring dengan target di akhir 2025 mencapai 5 juta pelanggan dari basis home passed fiber sebesar 200 ribu rumah dengan take-up rate 80 hingga 90%. Sentimen terakhir adalah kemitraan strategis bersama Nippon Telegraph and Telephone East Corporation yang memberikan modal sekaligus transfer teknologi dari Jepang.

“Sehingga melihat hal tersebut, investor cenderung merespon positif pada harga WIFI di pasar yang juga telah naik 590% Year to Date,” ujar Okta.

Laba WIFI Melesat 155% di Kuartal II 2025 

Emiten infrastruktur ini mencatatkan perolehan kenaikan laba sebesar 155% pada kuartal kedua tahun ini. Merujuk laporan keuangan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia, WIFI laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 227,91 miliar dari Rp 89,86 miliar pada kuartal kedua tahun sebelumnya. 

Sementara itu, pendapatan usaha perseroan naik 66% menjadi Rp 513,46 miliar dari Rp 309 miliar secara periode year on year (yoy). Adapun beban pokok pendapatan justru berkurang menjadi Rp 121,10 miliar dari Rp 129,64 miliar secara yoy.  

Seiring dengan pelaporan kuartal kedua ini, saham WIFI melesat 4,98% atau 100 poin ke level 2.110 pada perdagangan kemarin, Selasa (15/7). Sejak satu  minggu terakhir, saham bergerak fluktuatif dengan kenaikan sebesar 3,43%. Bila ditinjau sejak awal tahun, saham WIFI telah melejit 414,63% atau 1.700 poin.






Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...