Grup Djarum Borong Saham Treasuri SSIA Rp 169 M, Beli Harga Berapa?


Grup Djarum melalui perusahaan holding investasinya, PT Dwimuria kembali memborong saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sebanyak 62,9 juta saham dengan nilai mencapai Rp 169 Miliar. Kepemilikan saham Grup Djarum di SSIA saat ini mencapai 7,36%.
“Pengalihan saham treasuri perseroan sebanyak 62.930.200 lembar saham dilakukan pada tanggal 22 Juli 2025,” kata manajemen SSIA dalam keterbukaan informasi kepada BEI dikutip Jumat (25/7).
Adapun Dwimuria telah membeli saham treasuri SSIA dengan harga premium yakni Rp 2.700 per saham. Harga tersebut merupakan harga tertinggi dari harga penutupan perdagangan harian SSIA di Bursa Efek Indonesia pada tanggal pembelian tersebut yaitu di level 2.610.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 22 Juli 2025, total kepemilikan Grup Djarum pada saham SSIA mencapai 359,05 juta saham atau setara dengan 7,63%. Dwimuria sebelumnyatelah melakukan pembelian saham SSIA sebanyak dua kali. Merujuk data KSEI per 4 Juli 2025, Dwimuria tercatat sebagai pemilik 247,99 juta saham SSIA atau 5,27%.
Kemudian berdasarkan data KSEI per 15 Juli 2025, Dwimuria tercatat menambah kepemilikan saham SSIA sebanyak 2,62 juta saham. Aksi ini dilakukan melalui dua sekuritas, yakni PT BCA Sekuritas sebanyak 521.300 saham dan PT Verdhana Sekuritas Indonesia sebesar 2,1 juta saham. Aksi Dwimuria ini membuat kepemilikannya di SSIA meningkat dari 5,83% menjadi 5,89% atau total 261,96 juta saham.
SSIA merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa konstruksi. Pemegang saham terbesar SSIA saat ini adalah PT Arman Investments Utama dengan persentase sebesar 8,52% atau senilai 400,83 juta saham. Dwimuria merupakan pemegang saham pengendali PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jumlah kepemilikan sebanyak 54,94%. Selain itu, Dwimuria juga tercatat memiliki saham terafiliasi Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sebanyak 8,32%.
Peluang Masuk MSCI
Surya Semesta disebut berpeluang masuk indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) small cap pada Augustus 2025 mendatang. Seiring dengan hal itu, target harga SSIA naik hingga ke Rp 4.000 per lembar saham.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ahnaf Yassar dan Prasetya Gunadi, menjelaskan akuisisi saham SSIA oleh Grup Djarum ikut mendorong peningkatan rasio likuiditas saham (ATVR). Hal itu mendorong peluang besar bagi SSIA untuk masuk ke dalam indeks MSCI Small Cap.
Adapun MSCI dijadwalkan mengumumkan daftar baru pada 7 Agustus 2025 dan akan mulai berlaku pada 27 Agustus 2025. Saat ini, SSIA dinilai memenuhi beberapa syarat utama untuk masuk indeks tersebut.
Mengenai kenaikan harga saham SSIA yang melonjak 82% bulan ini, analis Samuel Sekuritas menyebut sebagian besar didorong sentimen Djarum yang membeli 5,89% saham SSIA. Kenaikan harga ini membuat nilai kapitalisasi pasar free-float SSIA naik jadi US$ 618 juta, jauh melewati batas minimum US$ 250 juta.
Selain itu, nilai transaksi harian rata-rata dalam 12 bulan terakhir sudah mencapai US$ 1,8 juta, juga melebihi syarat minimum US$ 1 juta per hari, dan ATVR-nya berada di atas 10%.
“Perlu dicatat bahwa penambahan saham ke dalam Indeks MSCI akan meningkatkan visibilitas di kalangan investor global dan menarik aliran dana pasif dari dana yang mengikuti indeks, dan dapat menyebabkan pembalikan pembelian asing bersih,” ucap tim analis Samuel Sekuritas dalam risetnya, dikutip Rabu (23/7).