Wall Street Variatif, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Berkat Lapkeu Google

Nur Hana Putri Nabila
25 Juli 2025, 06:28
Bursa efek New York atau Wall Street, S&P 500, nasdaq, google, alphabet
NYSE
Ilustrasi. Indeks S&P 500 naik tipis 0,07% ke level 6.363,35 dan Nasdaq Composite bertambah 0,18% ke level 21.057,96.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Mayoritas indeks utama bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) naik pada perdagangan Kamis (24/7). Indeks S&P 500 dan Nasdaq bahkan mencetak rekor, terdongkrak laporan keuangan kuartal kedua induk usaha Google, Alphabet yang melampaui ekspektasi. 

Indeks S&P 500 naik tipis 0,07% ke level 6.363,35 dan Nasdaq Composite bertambah 0,18% ke level 21.057,96. Keduanya sempat naik tajam mencetak rekor tertinggi intraday lalu terpangkas saat penutupan.

Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average justru turun 316,38 poin atau 0,70% ke posisi 44.693,91. Penurunan ini dipicu oleh aksi jual pada saham IBM hingga anjlok lebih dari 7% setelah laporan pendapatan dari divisi perangkat lunaknya tak sesuai harapan pasar.

Harga saham Alphabet tercatat naik 1% usai melaporkan pertumbuhan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan analis. Analis investasi di Baird Ross Mayfield menyebut, laporan Alphabet menjadi katalis positif yang menunjukkan belanja besar-besaran di sektor teknologi dan kecerdasan buatan (AI) mulai menunjukkan potensi imbal hasil. 

Dengan skala dan dominasi perusahaan teknologi besar serta peran AI, menurut Mayfield, laporan Alphabet mendorong kepercayaan investor bahwa tren ini masih bisa berlanjut.  “Setidaknya di awal musim laporan keuangan ini, Alphabet memberikan data yang menunjukkan jawaban positif,” kata Mayfield, strategis investasi di Baird, dikutip CNBC, Jumat (25/7). 

Selain saham IBM, saham Tesla juga merosot 8% setelah mencatat penurunan pendapatan otomotif untuk kuartal kedua secara berturut-turut. Hal ini turut menekan laju indeks Dow Jones, yang ditutup turun 316,38 poin atau 0,70% ke level 44.693,91.

Perhatian investor juga tertuju pada ketegangan politik antara Presiden Donald AS Trump dan Federal Reserve. Gedung Putih mengumumkan bahwa Trump dijadwalkan mengunjungi kantor The Fed pada Kamis, sebuah aksi langka yang belum pernah terjadi dalam hampir dua dekade terakhir. Kunjungan ini dinilai sebagai bentuk tekanan langsung terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, terkait kebijakan suku bunga menjelang pemilu.

Sementara itu, pasar saham sebelumnya mencatat kinerja impresif pada Rabu, dengan S&P 500 membukukan rekor penutupan ke-12 tahun ini dan Nasdaq Composite untuk pertama kalinya menembus level 21.000.

Sentimen positif turut diperkuat oleh laporan kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dan Uni Eropa. Financial Times dan Bloomberg melaporkan kedua pihak kian dekat menuju kesepakatan yang akan menetapkan tarif impor sebesar 15% dari UE.

Namun, Mayfield menilai langkah pemerintah AS menaikkan tarif pada 1 Agustus terhadap negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS dapat menimbulkan gejolak. "Pelaku pasar berharap kebijakan tersebut tidak dilakukan dengan cara yang merugikan pertumbuhan ekonomi," ujar Mayfield.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...