Bank Permata (BNLI) Cetak Laba Bersih 7,5% di Semester I, Apa Penopangnya?


PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih tahun berjalan yang naik 7,5% selama paruh pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan semester pertama yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, BNLI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,64 triliun dari Rp 1,52 triliun pada semester pertama tahun 2024 lalu.
Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga Bank Permata sebesar 6,3% menjadi Rp 7,41 triliun dari Rp 6,97 triliun pada periode yang sama secara year on year. Sementara itu, beban bunga perseroan meningkat dari Rp 3,15 triliun menjadi Rp 2,97 triliun secara yoy.
Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli mengatakan, capaian kinerja Bank Permata pada semester pertama tahun ini merupakan cerminan kepercayaan nasabah terhadap perusahaan. Selain itu, kedisiplinan dalam menjalankan strategi, serta komitmen dalam menjaga kualitas aset secara berkelanjutan juga diyakini menjadi kunci.
“Di tengah tantangan ekonomi global, kami tetap fokus menjalankan bisnis secara prudent dan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang melalui inovasi, efisiensi operasional dan sinergi bersama Bangkok Bank," kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (23/7).
Meliza menyatakan, Bank Permata tengah menjalin hubungan kerja sama bisnis bersama Bangkok Bank. Saat ini, kedua bank sedang fokus dalam penguatan hubungan dengan nasabah, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya secara berkelanjutan.
Berdasarkan laporan Bank Permata, keduanya telah menyelenggarakan Indonesia Investment and Trade Forum 2025 di Bangkok, Thailand untuk mendorong kolaborasi investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Thailand.
Dari sisi pergerakan harga sahamnya, saham BNLI bergerak naik 1,08% atau 30 poin ke level 2.810 pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (23/7). Sementara itu, sejak satu bulan terakhir, saham BNLI tumbuh 12,40% dan secara year to date, sahamnya telah melesat 197,35%.