Kapitalisasi Chandra Daya (CDIA) Geser CUAN dan PTRO, Nyaris Tembus Rp 200 T

Nur Hana Putri Nabila
22 Juli 2025, 14:17
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kapitalisasi pasar saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang baru mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) hampir menembus Rp 200 triliun. Emiten milik orang terkaya di Tanah Air Prajogo Pangestu itu menggeser jajaran perusahaan Prajogo lainnya, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

Perusahaan milik konglomerat ini menjadi emiten ke-17 di bursa pada 2025. Kehadiran Chandra Daya di BEI menambah deretan gurita bisnis Prajogo yang berstatus terbuka (Tbk). 

Pengusaha yang juga dikenal sebagai salah satu konglomerat Tanah Air  papan atas atau 'Naga' itu memiliki sejumlah emiten di bawah Barito Group. Emiten itu adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Ada pula PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang bergerak di bidang pengembangan energi baru dan terbarukan. Pada perdagangan saham hari ini, Selasa (22/7) pukul 13:43 WIB, saham CDIA terpantau tembus harga tertinggi atau auto reject atas (ARA) 24,69% ke level Rp 1.515. 

Volume yang diperdagangkan tercatat 25,75 juta dengan nilai transaksi Rp 39,02 miliar dan kapitaliasi pasarnya tembus hiingga Rp 189,12 triliun. Saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) itu terbang hingga 697,37% sejak IPO.

CDIA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (9/7). Harga sahamnya bahkan dibuka menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), melesat 34,74% ke level Rp 256.

Sementara itu pada hari yang sama saham CUAN milik Prajogo tergelincir 0,93% ke level Rp 1.590. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 178,75 triliun pada pukul 13:51 WIB. 

Kemudian saham PTRO juga turun 1,46% ke Rp 4.050 per lembar saham. Adapun  kapitalisasi pasar PTRO hanya Rp 40,85 triliun.

Market cap CDIA itu justru hampir mendekati PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang senilai Rp 211,87 triliun. Adapun saham BRPT kini merosot 5,44% ke Rp 2.260 per lembarnya.

Sempat Disuspensi BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya mensuspensi atau menghentikan  sementara perdagangan saham CDIA. Hal itu lantaran harga saham bagi naga ini telah melesat lebih dari 300% dan tembus ARA sejak penawaran umum perdana saham atau IPO.

ARA merupakan batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan. Saat saham menyentuh ARA, sistem akan secara otomatis menolak pesanan untuk membeli atau menjual efek. 

Sebelum disuspensi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya pergerakan saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). BEI dalam pengumumannya menyampaikan, suspensi ini dilakukan karena terjadi kenaikan harga saham CDIA dan COIN yang signifikan. Suspensi kedua saham tersebut dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.  



 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...