IHSG Rawan Terkoreksi, Saham BREN, INDF, AKRA hingga CUAN Jadi Rekomendasi

Nur Hana Putri Nabila
21 Juli 2025, 05:43
IHSG
Katadata/Fauza Syahputra
Warga memotret layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan saham awal pekan ini, Senin (21/7). Sebelumnya IHSG ditutup di zona hijau dengan naik ke level 7.31% atau 0,34% pada Jumat (18/7)

Analis MNC Sekuritas Indonesia, Herditya Wicaksana, menilai pergerakan IHSG saat ini sudah muncul tekanan jual oleh investor. Ia menyebut kenaikan IHSG relatif terbatas dan rawan turun ke 7.186–7.319. Adapun level support IHSG berada di 7.240 dan 6.166. 

“Sementara resistance terdekat berada di 7.382 dan 7.422,” tulis Herditya dalam risetnya, Senin (21/7). 

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.  

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN). Saham lain yang masuk rekomendasi adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Tjiwi Kimia Paper Factory Tbk (TKIM).

Sementara itu, analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan penembusan level resistensi fraktal 7.324 pada IHSG Jumat lalu membuka peluang terjadinya koreksi pada perdagangan hari ini. Kendati demikian, apabila IHSG mampu bertahan di atas level support 7.271, maka indeks berpotensi melanjutkan penguatan menuju target resistensi selanjutnya di level 7.444. 

Menurut Ivan, level support IHSG berada di 7.271, 7.226, 7.164, dan 7.102. Sedangkan level resistensinya berada di 7.444, 7.530, dan 7.617.

“Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish (naik),” kata Ivan. 

MACD (Moving Average Convergence Divergence) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham.

Bina Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...