Kabar Baru Emiten Tambang Sinar Mas Dian Swastatika (DSSA), Potensi Masuk MSCI

Nur Hana Putri Nabila
18 Juli 2025, 15:46
Dian Swastatika
Instagram @morgan.stanley
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten dalam konglomerasi Sinar Mas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) disebut-sebut masuk ke indeks bergengsi Morgan Stanley Capital International atau MSCI. Perusahaan yang bergerak di pertambangan, energi baru & terbarukan, teknologi, dan bahan kimia itu bakal bersanding dengan emiten orang terkaya RI Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO). 

Analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman, menyebut DSSA sebagai kandidat kuat yang berpotensi masuk ke dalam indeks MSCI Indonesia Big Cap. Samuel Sekuritas menilai DSSA memiliki peluang tertinggi berdasarkan beberapa indikator utama, seperti free float market cap (FFMC) yang mencapai US$ 6,6 miliar—jauh di atas ambang minimum sebesar US$ 1,5 miliar.

Selain itu, Average Daily Trading Volume (AVDT) atau rata-rata volume transaksi harian dalam 12 bulan terakhir, DSSA tercatat sebesar US$ 7,2 juta, melampaui batas minimal US$ 2,5 juta. Tak hanya itu, rasio nilai transaksi rata-rata selama 12 bulan (ATVR) juga telah menembus batas minimum 15%. 

“Dan rasio nilai transaksi hariannya dalam 12 bulan terakhir (ATVR) sudah melewati batas minimum 15%,” tulis tim analis Samuel Sekuritas dalam risetnya, dikutip Jumat (18/7). 

Sebelumnya indeks bergengsi itu akan melakukan tinjauan berkala terhadap konstituen indeksnya pada 7 Agustus 2025, dengan perubahan yang akan berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. Evaluasi ini akan mempertimbangkan dua faktor utama, yakni tingkat likuiditas saham dan kapitalisasi pasar yang telah disesuaikan dengan porsi kepemilikan publik atau free float (FFMC).

Sejumlah saham milik konglomerat Prajogo Pangestu kini berpeluang masuk dalam indeks MSCI. Saham-saham seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) tidak lagi dikecualikan akibat konsentrasi kepemilikan yang tinggi. Ketiganya akan dievaluasi menggunakan metodologi MSCI Global Investable Market Index (GIMI) dalam periode Agustus mendatang.

“Berdasarkan perkiraan kami, BREN harus diperdagangkan di atas Rp 9.000 per saham atau naik 16,9% untuk memenuhi kriteria inklusi,” tambahnya. 

Meruju profil perusahaan kepemilikan saham DSSA terbesar dipegang oleh PT Sinar Mas Tunggal dengan 59,9% dari total saham. Sinar Mas Tunggal sekaligus bertindak sebagai pengendali perusahaan. 

Pemegang saham lainnya adalah masyarakat dengan kepemilikan 20,4%. Sedangkan sebanyak 19,7% tersimpan dalam bentuk saham treasury. 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...