BEI Suspensi Saham MERI, Kembali Buka Perdagangan COIN dan CDIA


Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau melakukan suspensi terhadap perdagangan saham emiten milik motivator Merry Riana, PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI). Suspensi mulai diberlakukan hari ini, Jumat (18/7).
Merujuk data Stockbit, saham MERI telah melonjak dengan menembus batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) sebesar 25% atau 113 poin ke level 565 pada perdagangan kemarin, Kamis (17/7). Sejak melantai di BEI pada 10 Juli lalu, saham MERI telah melonjak hingga 228,49%.
ARA merupakan batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan. Saat saham menyentuh ARA, sistem akan secara otomatis menolak pesanan untuk membeli atau menjual efek.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, mengatakan suspensi dilakukan karena terdapat peningkatan harga kumulatif yang tidak signifikan pada saham MERI. Tujuannya untuk memberikan waktu kepada pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham MERI.
“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor,” kata Yulianto dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (18/7)
Akibatnya, BEI memandang perlu melakukan penghentian sebagai bentuk perlindungan bagi investor. Adapun penghentian sementara perdagangan ini dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan hari ini.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan,” katanya.
BEI Buka Suspensi Saham CDIA dan COIN
Sementara itu, Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) telah dibuka kembali pada perdagangan hari ini setelah kemarin lebih dulu disuspensi oleh BEI, Kamis (17/7).
Harga saham kedua emiten ini telah melesat lebih dari 300% sejak penawaran umum perdana saham atau IPO. Berdasarkan data perdagangan BEI, Rabu (16/7) kemarin, saham CDIA melesat hingga batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) 24,80% ke level Rp 780. Sejak IPO, emiten orang terkaya RI Prajogo Pangestu itu telah melesat hingga 310,53%.
Saham COIN juga melesat hingga ARA usai naik 24,74% ke Rp 474 per lembar saham. Sejak IPO, sahamnya melambung hingga 374%. Harga kedua saham emiten ini menembus ARA selama enam hari berturut-turut sejak diperdagangkan di BEI.
Sebelum disuspensi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya pergerakan saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). BEI dalam pengumumannya menyampaikan, suspensi ini dilakukan karena terjadi kenaikan harga saham CDIA dan COIN yang signifikan. Suspensi kedua saham tersebut dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.