IHSG Diprediksi Naik, Analis Jagokan Saham ASII, BBTN hingga ICBP


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diproyeksikan naik pada perdagangan terakhir dalam pekan ini, Jumat (18/7). Analis merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hingga PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan IHSG akan mendekati level resistance 7.324 setelah kemarin berhasil menembusnya di 7.239. Dengan demikian, IHSG memiliki peluang naik jangka menengah meskipun tetap ada kemungkinan terbentuk pola koreksi running flat ke depannya.
“Dalam jangka pendek, reli diperkirakan terus berlanjut selama IHSG tidak turun di bawah 7.164,” kata Ivan dalam keterangannya, Jumat (18/7).
Level support IHSG berada di 7.226, 7.164 dan 7.102. Sementara itu, level resistance terdekat berada di 7.324, 7.444 dan 7.530. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.
MACD atau Moving Average Convergence Divergence adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham. Garis MACD yang terus menanjak menunjukkan tren naik alias positive slope berlanjut dan momentum beli tetap kuat.
Ivan memberikan rekomendasi saham-saham yang dapat dikoleksi pada hari ini, yaitu:
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
- PT United Tractors Tbk (UNTR).
Di sisi lain, analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menyampaikan secara teknikal, indikator MACD menunjukkan pelebaran slope positif yang didukung oleh kenaikan histogram positif. Sementara itu, Indikator Accumulation or Distribution menunjukkan akumulasi volume yang diproyeksikan akan mendukung tren penguatan.
“Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi menguji level resistance di 7.300-7.325,” kata Ratna.
Meski begitu, dia mewaspadai adanya aksi ambil untung atau profit taking jangka pendek pada akhir pekan yang didukung oleh indikator Stochastic RSI yang berada di area beli jenuh (overbought).
Menurut Ratna, tercapainya kesepakatan dagang awal dengan AS, dari tarif impor 32% menjadi 19%, diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor Indonesia. Karena menurut dia, hingga saat ini tarif Indonesia merupakan yang terendah kedua di kawasan ASEAN, setelah Singapura.
Selain kesepakatan bersama AS, pemerintah juga mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Ia juga berharap kesepakatan tersebut mampu meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa.
Di pasar domestik, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) Rate diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah indikasi melemahnya daya beli masyarakat akhir-akhir ini.
Ratna merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan akhir perkan, yakni:
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 95 poin atau 1,32% ke level 7.287 pada penutupan perdagangan Kamis (17/7). Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham mencapai Rp 14,29 triliun. Sementara itu volume perdagangan tercatat 24,37 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,60 juta kali. Sebanyak 355 saham menguat, 234 saham terkoreksi, dan 217 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 13,04 triliun.