Emiten Prajogo TPIA dan Entitas Grup Djarum Borong Saham SSIA, Apa Pemicunya?

Nur Hana Putri Nabila
17 Juli 2025, 17:00
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Dok. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten orang terkaya RI Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan perusahaan Group Djarum milik Hartono lewat PT Dwimuria Investama Andalan memborong saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Aksi dua konglomerasi ini membuat harga saham SSIA melompat 56,21% dalam sepekan dari Rp 1.600 pada Jumat (11/7) menjadi Rp 2.640 pada penutupan perdagangan Kamis (17/7). 

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 15 Juli 2025, Dwimuria tercatat menambah kepemilikan saham SSIA sebanyak 2,62 juta saham. Aksi ini dilakukan melalui dua sekuritas, yakni PT BCA Sekuritas sebanyak 521.300 saham dan PT Verdhana Sekuritas Indonesia sebesar 2,1 juta saham. 

Aksi Dwimuria ini membuat kepemilikannya di SSIA meningkat dari 5,83% menjadi 5,89% atau total 261,96 juta saham. Sementara itu TPIA juga tercatat menjadi pemegang saham di PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) per 15 Juli 2025 dan mengakumulasi SSI hingga mencapai 284,85 juta lembar atau setara 6,05% dari total saham beredar. 

Aksi beli dari TPIA dan Grup Djarum seiring dengan aksi jual yang dilakukan PT Henan Putihrai Asset Management. Tercatat, Henan Putihrai melepas 10 juta saham SSIA sehingga kepemilikannya turun dari 5,97% menjadi 5,76% atau setara 270,98 juta saham.

Pergerakan saham SSIA dalam periode tersebut tercatat melesat. Saham SSIA melonjak tajam hingga 17,60% ditutup di level Rp 2.740 pada Selasa (15/7). Dengan asumsi harga penutupan tersebut, Henan Putihrai diperkirakan mengantongi dana sekitar Rp 27,4 miliar dari aksi legonya.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai masuknya Grup Djarum dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ke saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sebagai sinyal positif bagi prospek perusahaan, khususnya di sektor properti dan kawasan industri.

Menurutnya, kehadiran dua investor besar tersebut dapat mendorong pengembangan bisnis SSIA menjadi lebih aktif dan progresif ke depan. Terlebih lagi, Bank Indonesia juga telah menurunkan suku bunga acuan, yang dinilai turut mendukung pertumbuhan sektor properti secara keseluruhan.

“Itu untuk perkembangan di sektor properti, khususnya di kawasan industri ini,” kata Nafan kepada Katadata.co.id, Kamis (17/7). 

Sebelumnya pada April 2025 lalu, TPIA muncul menjadi pemegang saham perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha real estate ,kawasan industri, pengelolaan gedung dan perhotelan itu. Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri Pacific, Suryandi, menjelaskan Chandra Asri memiliki likuiditas yang besar dan dana tersebut dikelola secara produktif. 

Menurut Suryandi dana yang tersedia itu salah satunya digunakan untuk instrumen portofolio. Ia menjelaskan langkah ini bukan bertujuan untuk mengakuisisi maupun menambah kepemilikan saham di SSIA. 

 “Dan saat ini sudah tidak ada lagi (saham TPIA di SSIA), karena itu seperti portofolio trading yang dikelola finance dari chandra asri sendiri,” kata Suryandi dalam analis dan media briefing Chandra Asri Pacific secara virtual, April 2025 lalu.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...