IHSG Diprediksi Menguat, Analis Jagokan Saham AKRA, AMRT, hingga ASII


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diproyeksikan naik pada perdagangan hari ini, Selasa (15/7). Analis merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) hingga PT Astra International Tbk (ASII).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG dapat melanjutkan reli penguatan jika masih berada di atas level 7.026. Namun, ia mewaspadai akan ada potensi koreksi lebih jauh jika mulai turun di bawah 7.026 yang diperkirakan menguji garis SMA-20 pada chart harian sebagai support dinamis.
Level support IHSG berada di 7.026, 6.993, 6.971 dan 6.921. Sementara itu, level resistance terdekat berada di 7.181, 7.240 dan 7.324. “Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish,” kata Ivan dalam keterangannya, Senin (14/7).
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.
MACD atau Moving Average Convergence Divergence adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham. Garis MACD yang terus menanjak menunjukkan tren naik alias positive slope berlanjut dan momentum beli tetap kuat.
Ivan memberikan rekomendasi saham-saham yang dapat dikoleksi pada perdagangan awal pekan ini, yaitu:
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menyebutkan, IHSG telah menembus atau breakout dari MA200 di sekitar level 7.082. Namun, indikator stochastic RSI berada pada area jual jenuh (overbought) dan didukung oleh meningkatnya volume jual. Meskipun demikian, indikator MACD masih menunjukkan momentum positif.
“IHSG diperkirakan berpotensi pullback jangka pendek untuk menutup gap di sekitar level 7.055,” kata Ratna.
Hari ini, Ratna mengatakan, investor tengah menantikan data pertumbuhan ekonomi Cina untuk kuartal kedua 2025 yang diperkirakan tumbuh melambat 5,1% year on year (yoy) dari 5,4% yoy di kuartal pertama kemarin.
Sementara itu, penjualan ritel Juni diperkirakan tumbuh 5,6% yoy dari 6,4% yoy di Mei 2025. Untuk data produksi industri Juni 2025 diperkirakan melambat menjadi 5,6% yoy dari 5,8% yoy di Mei 2025.
Dari pasar Amerika Serikat, investor sedang menantikan data indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) bulan Juni 2025 yang diperkirakan meningkat menjadi 2,7% yoy dari 2,4% yoy di Mei 2025. Untuk CPI Juni 2025, diperkirakan meningkat menjadi 3% yoy dari 2,8% yoy di Mei 2025.
Dari pasar domestik, investor masih menantikan perkembangan negosiasi lanjutan antara pemerintah dengan AS yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 1 Agustus 2025. Selain itu investor menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Selasa-Rabu pekan ini yang menurut konsensus akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5.25%. Pasar juga menantikan earning season kuartal kedua tahun ini yang akan dimulai pada pertengahan bulan Juli.
Dia kemudian merekomendasikan beberapa saham yang patut dicermati pada perdagangan hari ini, yakni:
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Sebelumnya, IHSG ditutup naik 49,71 poin atau 0,71% ke level 7.097 pada penutupan perdagangan Senin (14/7). Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham kemarin mencapai Rp 19,07 triliun dengan volume 24,29 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,78 juta kali. Sebanyak 188 saham menguat, 418 saham terkoreksi, dan 198 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 12.669 triliun.