Harga Saham CUAN Melesat 17%, Efek Stock Split hingga Kabar Baik dari MSCI

Nur Hana Putri Nabila
14 Juli 2025, 10:18
saham cuan, Cuan, msci
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi. Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang mencabut perlakukan khusus pada saham CUAN.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga saham emiten pertambangan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melesat hingga 17,71% menjelang aksi pemecahan saham atau stock split 1:10. Harga saham emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu ini juga terdongkrak kabar baik dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang mencabut perlakukan khusus pada saham CUAN. 

Pada perdagangan saham pagi ini, Senin (14/7) pukul 09.51 WIB, harga saham CUAN melesat 17,71% ke Rp 16.950 per lembarnya. Volume yang diperdagangkan tercatat 37,74 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 616,04 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 190,55 triliun. 

CUAN Stock Split 1:10

Adapun perdagangan saham dengan nilai nominal lama sebesar Rp 200 per saham akan berakhir pada hari ini, Senin (14/7) di pasar reguler dan pasar begosiasi. Mulai besok (15/7),  saham CUAN akan diperdagangkan dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham di kedua pasar tersebut.

Sementara itu, perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham di pasar tunai akan mulai berlaku pada 17 Juli 2025.  

Analis Pasar Modal Muhammad Thoriq Fadillah menilai potensi pergerakan saham CUAN pasca stock split bisa menimbulkan euforia serupa seperti yang terjadi pada saham Petrosea (PTRO), yang sempat melonjak signifikan setelah melakukan aksi serupa. 

Menurutnya, dalam jangka pendek, saham CUAN berpeluang menembus level psikologis di kisaran Rp1.500–Rp1.750. Ia merujuk pada saham Petrosea (PTRO) yang sempat naik hingga 50% pasca stock split. Ia pun optimistis potensi pergerakan serupa bisa terjadi pada CUAN, meskipun sifatnya lebih momentum jangka pendek.

MSCI mencabut perlakuan khusus terhadap tiga saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Perubahan ini akan mulai berlaku pada Agustus 2025 dan mencakup bursa saham Indonesia serta Taiwan. Ketiga saham tersebut akan dievaluasi berdasarkan metodologi MSCI Global Investable Market Indexes (GIMI).

Adapun mulai Agustus 2025, MSCI juga akan memperpanjang masa pemantauan bagi saham-saham yang masuk dalam Watch List Board Indonesia (Kriteria 10) maupun Taiwan Disposition Board. Saham yang berada dalam daftar ini tidak akan dimasukkan ke dalam indeks atau dialihkan ke segmen ukuran lain selama masih dalam masa pemantauan. 

Selain itu, MSCI berencana memperbarui metodologi GIMI yang memungkinkan evaluasi serupa diterapkan di negara lain.

"Periode pemantauan diperpanjang dari cutoff review sebelumnya hingga 3=tiga hari kerja sebelum effective date," tulis dalam pengumuman MSCI, dikutip Senin (14/7).

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...