Produsen Taro (FISH) Bakal Gelar Stock Split Demi Penuhi Free Float


Emiten produksi makanan ringan merek Taro, PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) bakal menggelar pemecahan saham atau stock split 1:10 pada September 2025. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memenuhi aturan jumlah saham yang harus dimiliki publik atau free float.
Emiten di bidang perdagangan, perikanan, manufaktur, dan jasa ini tengah mendapatkan hukuman Bursa Efek Indonesia karena belum memenuhi ketentuan free float. Perdagangan sahamnya disuspensi sejak 31 Januari 2025.
Sesuai ketentuan BEI, jumlah saham free float paling sedikit mencapai 50 juta saham dan paling sedikit 7,5% dari saham beredar, serta memiliki jumlah pemegang saham paling sedikit 300 nasabah pemilik SID.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis FISH di laman BEI, nominal saham FISH akan berubah dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham setelah dilakukan stock split. Sedangkan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat dari 480 juta menjadi 4,8 miliar.
Perdagangan saham FISH saat ini masih disuspensi oleh BEI dengan harga saham terakhir di level Rp 10.350.
"Dengan dilakukannya pemecahan saham, jumlah saham free float yang beredar akan memenuhi persyaratan dalam ketentuan V.1.1 Peraturan Bursa I-A; dan hal ini diharapkan meningkatkan frekuensi perdagangan saham di pasar," demikian penjelasan FISH, seperti dikutip dari pengumuman perusahaan, Jumat (11/7).
Perusahaan telah mendapatkan persetujuan prinsip terkait rencana stock split ini dari BEI sejak 30 April 2025 dan telah memberitahukan rencana ini kepada OJK pada 4 Juli. Adapun rapat umum pemegang saham atau RUPS akan digelar pada 19 Agustus 2025.
Permohonan pencatatan saham hasil stock split ke BEI rencananya akan diajukan pada 4 September 2025. Adapun perdagangan saham dengan nominal baru di pasar tunai akan dilaksanakan pada 9 September 2025, sedangkan di pasar reguler dan negosiasi pada 10 September 2025.