Bayi Naga Lahir, Harga Saham CDIA Tembus ARA 34,74% di Debut IPO

Nur Hana Putri Nabila
9 Juli 2025, 09:10
CDIA, IPO, saham
Katadata/Nur Hana Putri Nabila
CDIA kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Rabu (9/7). Harga sahamnya dibuka menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), melesat 34,74% ke level Rp 256.

Volume saham yang diperdagangkan saat perdagangan saham CDIA dibuka tercatat 328,20 ribu dengan nilai transaksi mencapai Rp 84,02 juta. Adapun frekuensi perdagangannya sebanyak 270 kali dan kapitalisasi pasar pagi ini mencapai Rp 31,96 triliun.

Perusahaan milik orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu ini menjadi emiten ke-17 di bursa pada 2025. Kehadiran Chandra Daya di BEI menambah deretan gurita bisnis Prajogo yang berstatus terbuka (Tbk).

Pengusaha yang juga dikenal sebagai salah satu konglomerat Tanah Air atau 'Naga' memiliki sejumlah emiten di bawah Barito Group, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Ada pula PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang bergerak di bidang pengembangan energi baru dan terbarukan.

CDIA mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran. Adapun enam penjamin emisi dalam pelaksanaan IPO CDIA adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO, perusahaan mematok harga IPO Rp 190 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga book building di rentang Rp 170-190 per lembar.   

Adapun perusahaan melepas sebanyak 12,58 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan mengincar dana segar hingga Rp 2,37 triliun.

Presiden Direktur Chandra Daya Investasi Fransiskus Ruly Aryawan mengatakan, IPO perusahaan di bidang infrastruktur ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. 

Selain itu, menurut Rully, Asia Tenggara termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien. Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air akan menjadi potensi bisnis yang besar bagi pengembangan perseroan.

“CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.” kata Ruly di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/7). 

Rencana Penggunaan Dana IPO 

Berdasarkan prospektusnya, perusahaan akan mengalokasikan dana hasil IPO untuk mendukung pengembangan bisnis logistik dan pelabuhan. Setelah dikurangi biaya emisi saham, dana IPO sebesar sekitar Rp 871,75 miliar akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada dua entitas anak usaha di bidang logistik, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). 

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional. CSI juga akan menyalurkan sebagian dana tersebut kepada Chandra Maritime International Pte. Ltd. (CMI) guna tujuan serupa. Selain itu, sekitar Rp 1,5 triliun akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada PT Chandra Samudera Port (CSP), anak usaha di sektor pelabuhan dan penyimpanan. 

Seluruh dana ini kemudian akan diteruskan kepada PT Chandra Cilegon Port (CCP) untuk pembangunan tangki penyimpanan, pipa saluran ethylene, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya. Perseroan menyatakan apabila dana hasil IPO tidak mencukupi, pembiayaan tambahan akan dipenuhi dari kas internal atau sumber pendanaan lainnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...