Asia Pramulia (ASPR) Resmi Melantai di BEI, Harga Sahamnya Melesat 15%

Karunia Putri
8 Juli 2025, 09:11
BEI, IPO, ASPR, PT Asia Pramulia Tbk
Katadata/Fauza Syahputra
BEI membuka perdagangan saham perdana dua emiten, PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) pada Selasa (8/7)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten yang bergerak di bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (8/7). Harga saham ASPR langsung melesat 15% atau 3,71 poin ke level 144 saat perdagangan dibuka.

Berdasarkan data BEI, nilai transaksi saham ASPR yang diperdagangkan saat pembukaan atau pada pukul 09.01 WIB tercatat sebesar Rp 17,87 miliar.

Melalui penawaran saham perdana atau initial public offering atau IPO ini, ASPR melepas 812 juta lembar saham atau setara 29,9% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan melalui IPO. Harga IPO yang ditetapkan per saham sebesar Rp 124 sehingga total dana yang berhasil diserap oleh ASPR berjumlah Rp 100,69 miliar.

Perseroan menunjuk NH Korindo Sekuritas Indonesia dan Panca Global Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.

Direktur Utama Asia Pramulia Ricky Winoto sebelumnya mengatakan, perseroan dapat memperkuat struktur permodalan dan mempercepat akselerasi pertumbuhan bisnis perseroan ke depannya melalui IPO ini.

“Kami bertekad memberi keunggulan bagi pemangku kepentingan yang telah bergabung dan akan bergabung bersama ASPR,” kata Ricky ketika membuka penawaran umum perdana ASPR di Main Hall BEI, Selasa (8/7).

Penggunaan Dana IPO

Berdasarkan prospektus perusahaan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan sebanyak 50% untuk pembelian mesin. Mesin produksi tersebut akan mendukung usaha perusahaan di segmen market kemasan minuman, kemasan makanan, kemasan cat dan kemasan lain-lain seperti kosmetik, kimia, farmasi serta support utility. 

Selanjutnya sekitar 50% dari dana IPO akan digunakan ASPR untuk modal kerja. Modal ini termasuk biaya operasional seperti biaya penambahan tenaga kerja dan pembelian bahan baku meliputi PET (polyethylene terephthalate) dan PP (polypropylene). 

“Bahan baku yang ada saat ini hanya mencukupi untuk kapasitas produksi yang ada, sehingga untuk mendukung rencana ekspansi kapasitas produksi, perseroan melakukan pembelian bahan baku tambahan,” ujar manajemen ASPR dalam pemberitahuan IPO seperti dikutip Sabtu (21/6). 

Pembagian Dividen

Dalam prospektusnya, manajemen perseroan juga menyatakan, bahwa perusahaan akan langsung membayarkan dividen jumlah sebanyak - banyaknya 20% atas laba bersih tahun berjalan  tahun buku 2024. 

Kemudian, besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya. Dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah. 

Profil Usaha Asia Pramulia (ASPR)

Asia Pramulia merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1991. ASPR menjalankan kegiatan usahanya dengan memproduksi kemasan plastik berbentuk kaku melalui proses injection molding dan stretch blow molding. 

“Perseroan telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam memproduksi kemasan seperti botol, toples, kemasan cat, dan perlengkapan industri dan peternakan sebagai kemasan,” tulis manajemen.  

Beberapa produk kemasan digunakan untuk air minum dalam kemasan (AMDK), minuman berperisa, minyak goreng, biskuit, cat, farmasi, kosmetik, kimia, dan hasil laut. Asia Pramulia kini memiliki dua pabrik, yaitu pabrik Surabaya dan pabrik Pasuruan, yang masing-masing dilengkapi dengan dua jenis mesin.  

Di pabrik Surabaya, terdapat 23 unit mesin injection yang dilengkapi dengan 4 unit mesin robot IML (in mold labeling), alat pemasang induction otomatis, dan alat lipat tutup otomatis. Selain itu juga ada 24 unit mesin blow yang masing-masing dilengkapi dengan alat uji kebocoran otomatis dan alat pemasang stiker.  

Sementara itu, di pabrik Pasuruan, terdapat 3 unit mesin injection dan terdapat juga 3 unit mesin blow yang dilengkapi dengan alat uji kebocoran otomatis dan alat pemasang stiker. Metode pemasaran yang dilakukan adalah bisnis ke bisnis.  

Untuk menjangkau semua kalangan konsumen ritel, ASPR mengembangkan jaringan melalui distributor resmi yang tersebar seluruh kota-kota besar di Indonesia. Manajemen Asia Pramulia menjelaskan perusahaan melihat peluang pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman yang berkontribusi bagi perseroan.  

“Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun serta dukungan teknologi injection molding dan stretch blow molding, perseroan telah menjadi mitra utama bagi berbagai industri, termasuk air minum dalam kemasan (AMDK), minuman berperisa, minyak goreng, biskuit, cat, farmasi, kosmetik, kimia, serta hasil laut,” ujar manajemen.  

Asia Pramulia pun optimistis melakukan investasi dalam pengembangan teknologi dan memiliki kapasitas produksi yang memadai untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proses produksinya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...