Saham Perusahaan Teknologi Global Masih akan Jadi Ladang Cuan Tahun Ini


Saham-saham global di sektor teknologi dinilai masih dapat menjadi ladang cuan bagi investor pada tahun ini. Saham-saham tersebut melejit dalam dua tahun terakhir ditopang oleh menjamurnya adopsi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Ahli Strategi Investasi Senior DBS Chief Investment Officer Daryl Ho mengatakan, perusahaan teknologi raksasa seperti Nvidia dan Apple mencatatkan lonjakan profitabilitas yang jauh melampaui rata-rata industri. Perusahaan dengan model bisnis asset light atau yang mampu tumbuh tanpa belanja modal besar menjadi tulang punggung penggerak pasar saat ini.
“Mereka bisa bertumbuh dengan capex (belanja modal) yang jauh lebih kecil,” kata Daryl dalam acara DBS CIO bertajuk The Global Pivot pada Senin (7/7).
Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan emiten industri atau perminyakan yang memerlukan pengeluaran modal besar untuk mengeksplorasi, mengebor, memurnikan hingga mendistribusikan produk. Hal ini membuat emiten di sektor-sektor itu harus berinvestasi dalam jumlah besar jika ingin mempertahankan tingkat pengembalian modal atau return of quality (ROE).
“Pada akhirnya membuat mereka tidak bertahan lama di puncak,” ujarnya.
Ia mencatat, harga saham Nvidia meningkat empat kali lipat dalam dua tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan lain yang memimpin pasar industri AI juga mencatatkan kenaikan harga saham lebih dari dua kali lipat.
"Ketika AI baru mulai diperbincangkan pada pertengahan 2023, kami mengambil keputusan untuk all-in di sektor ini, meskipun saat itu banyak yang masih skeptis," ujarnya.
DBS pun memperkirakan pada kuartal ketiga tahun ini, saham-saham di sektor teknologi, layanan komunikasi, kesehatan, dan keuangan akan tumbuh pesat.
Berdasarkan riset DBS CIO, nilai perusahaan atau Enterprise Value (EV) di sektor teknologi saat ini adalah 27,7 kali lebih besar daripada EBITDA. Nilai ini yang tertinggi dibandingkan saham-saham di sektor lainnya lainnya.
EV/EBITDA S&P 500 industri sebesar 17,8 sementara S&P 500 keuangan sebesar 8.9.