Menilik Gurita Bisnis Prajogo di BEI Jelang IPO CDIA, Saham BRPT - TPIA Menyala


Gurita bisnis konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu kian lebar di Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring dengan rencana PT Chandra Daya Investasi melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Kehadiran CDIA menambah daftar saham-saham dekapan Prajogo yang listing di BEI.
Merujuk informasi dari salah satu sekuritas, IPO CDIA menjadi salah satu yang dinantikan investor. Pada masa penawaran awal atau book building, permintaan saham CDIA bahkan membludak dan kelebihan pesanan hingga 100 kali.
Dalam pengumuman terbaru, IPO anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ini mematok harga Rp 190 per lembar saham. CDIA bakal listing di bursa pada Rabu (9/7).
Kehadiran CDIA menambah deret saham Grup Barito yang menjadi incaran investor. Sebelumnya, sejumlah bisnis milik Prajogo telah lebih dulu tercatat di pasar modal, di antaranya ada PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) hingga PT Petrosea Tbk (PTRO).
Sejak bergulirnya rencana IPO CDIA, saham-saham milik Prajogo turut tersengat. Kenaikan tertinggi dialami saham BRPT yang melonjak 64,89%. Sementara TPIA yang merupakan induk langsung CDIA mengalami kenaikan 31,33%. Namun tidak semua saham Prajogo mengalami kenaikan.
Seperti apa performa emiten-emiten milik Prajogo Pangestu di BEI sejak awal tahun ini?
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Induk bayi naga PT CHandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengalami kenaikan harga saham sebesar 32% atau 2.400 poin sejak awal tahun ini. Berdasarkan data perdagangan, saham Chandra Asri mulai melaju di pertengahan April lalu. Harga saham tertinggi berada di level 10.550 sementara harga saham terendah berada di level 5.425.
Pada perdagangan sesi kedua hari ini, saham TPIA terkoreksi 0,75% atau 75 poin ke level 9.900. Meski begitu, sahamnya naik sebesar 2,33% selama satu minggu terakhir.
Menilik sisi kinerja keuangan, TPIA mencatatkan penurunan rugi pada tiga bulan pertama 2025 menjadi US$ 25,6 dari rugi periode sebelumnya sebesar US$ 33,1 juta. Pendapatan TPIA naik menjadi US$ 662,1 juta dari US$ 471,9 juta pada periode yang sama tahun 2024.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Harga saham usaha induk milik Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melejit 70,11% atau 645 poin bila ditinjau secara year to date. Selama kurun waktu Januari hingga April, harga saham BRPT berfluktuasi dalam rentang Rp 800- Rp 990. Saham Barito mulai bangkit ke harga tertinggi sejak akhir Mei lalu.
Berdasarkan data perdagangan, harga saham BRPT tertinggi berada di level 1.660 dan terendah di level 660. Menilik perdagangan saham Barito hari ini, harga saham terdongkrak 1,62% atau 25 poin ke level 1.565. Namun, saham sempat terkoreksi 1,88% selama satu pekan terakhir.
Menilik sisi kinerja keuangan, BRPT mencatatkan kenaikan lama sebanyak dua kali dari laba periode sebelumnya yaitu US$ 8,85 juta menjadi US$ 16,16 juta pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan BRPT naik menjadi US$ 773,74 juta dari US$ 618 juta pada periode yang sama tahun 2024.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Sejak awal tahun, gerak saham emiten infrastruktur ini terjun 38,27% atau 3.550 poin. Selama bulan Januari, harga saham BREN mencatatkan rata-rata tertinggi dibandingkan bulan lainnya selama periode 2025. Harga tertinggi berada di level 10.550, sementara harga terendah berada di Rp 4.250 pada April lalu.
Per hari ini, Jumat (4/7), saham BREN berada di level 5.725, terkoreksi sebanyak 25 poin atau 0,43%. Sementara itu, selama sepekan terakhir, sahamnya berfluktuasi dan turun 0,87%.
Di sisi kinerja keuangan, BREN mencatatkan laba bersih sebesar US$ 34,2 juta atau setara dengan Rp 571,1 miliar (kurs Rp 16.700 per dolar Amerika Serikat) pada kuartal pertama 2025. Angka tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 18% dari periode sebelumnya sebesar US$ 28,8 juta.
Pendapatan BREN naik menjadi US$ 150,4 juta dari US$ 145 juta pada periode yang sama tahun 2024.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Emiten di sektor energi milik Prajogi, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mengalami kenaikan harga saham sebanyak 6,97% atau 775 poin selama bulan Januari hingga hari ini. Saham tertinggi CUAN berada di level 14.800 dan harga terendah berada di level 4.740.
Menilik gerak saham CUAN pada perdagangan sesi dua hari ini, saham terpantau naik tipis 0,63% atau 75 poin ke harga 11.900. Selama satu pekan terakhir, saham melemah 0,21% atau 25 poin.
Menilik sisi kinerja keuangan, CUAN mencatatkan penurunan laba pada tiga bulan pertama 2025 menjadi US$ 1,70 juta dari laba periode sebelumnya sebesar US$ 30,17 juta. Pendapatan CUAN naik menjadi US$ 213,9 juta dari US$ 86,3 juta pada periode yang sama tahun 2024.
PT Petrosea Tbk (PTRO)
Usaha lain milik Prajogo adalah PT Petrosea Tbk (PTRO) yang mengalami penurunan harga saham sebanyak 152 poin atau 5,52% sejak awal tahun ini. Saham PTRO bergerak berfluktuasi dengan catatan harga tertinggi berada di level 4.180 dan harga terendah di level 1.875.
Pada perdagangan sesi dua hari ini, saham PTRO naik 1,16% atau 30 poin kel level 2.610. Sementara itu, selama satu minggu lalu, saham PTRO meningkat 2,35% atau 60 poin.
Dari sisi kinerja keuangan, PTRO mencatatkan kenaika laba menjadi US$ 920 ribu dari US$ 163 ribu secara yoy. Pendapatan PTRO turun menjadi US$ 154,2 juta dari US$ 156,2 juta pada periode yang sama tahun 2024.