Harga Saham Bank BUMN Rontok, Intip Kinerja Keuangannya hingga Mei


Harga saham bank-bank BUMN rontok pada perdagangan kemarin, Rabu (1/7). Harga saham keempat bank pelat merah ini bahkan telah turun hingga lebih dari 8% dalam sebulan terakhir.
Pada perdagangan kemarin, harga saham PT Bank Mandiri Tbk mencapai 2,66% setelah perusahaan mengumumkan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Agustus 2025. Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga turun 2,67% ke level Rp 4.010.
Sedangkan harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 1,79% ke level Rp 1.095 dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,07% ke level Rp 3.700.
Adapun dalam sebulan terakhir, harga saham BBRI telah turun 12%, BBTN 8,75%, BBNI 8,24%, dan BMRI 6,4%.
Namun, bagaimana sebenarnya gambaran kinerja keuangan bank BUMN dan prospek sahamnya?
Keempat bank BUMN akan segera mempublikasikan kinerjanya pada kuartal kedua tahun ini. Namun, keempatnya telah menyampaikan kinerja keuangan bulanan hingga Mei 2025.
Laba BMRI per Mei: Naik Tipis 0,1%
Berdasarkan laporan keuangan bulanan yang dipublikasikan perseroan, laba Bank Mandiri pada Mei 2025 mencapai 19,65 triliun. Laba BMRI hanya naik 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 19,63 triliun.
Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat naik dari Rp 30,4 triliun menjadi Rp 31,7 triliun. Namun, beban operasional bersih selain bunga juga naik dari Rp 6,3 triliun menjadi Rp 7,6 triliun.
Di sisi lain, penyaluran kredit bank only BMRI berhasil tumbuh 13% secara tahunan menjadi Rp 1.309,7 triliun.
Laba BBRI per Mei: Naik 4,6%
Laba BRI Mandiri pada Mei 2025 berdasarkan laporan keuangan bulanan perseroan mencapai Rp 18,6 triliun, naik 4,6% dibandingkan Mei 2024 sebesar Rp 17,8 triliun.
Kinerja laba BRI lebih baik dibandingkan Bank Mandiri meski pertumbuhan kreditnya tumbuh lebih rendah sebesar 6% secara tahunan menjadi Rp 1.262 triliun.
Pendapatan bunga bersih BBRI melesat 23% dari Rp 37 triliun menjadi Rp 45,5 triliun. Sedangkan beban operasional bersih selain bunga juga melonjak dari Rp 14,7 triliun menjadi Rp 22,9 triliun.
Laba BBNI per Mei: Turun 1,3%
BNI mencatatkan laba bersih hingga Mei 2025 mencapai Rp 8,6 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,5 triliun. Laba BNI turun meski penyaluran kreditnya masih tumbuh 6,6% secara tahunan mencapai Rp 755,5 triliun.
Pendapatan bunga bersih BBNI naik dari Rp 15,3 triliun menjadi Rp 15,7 triliun. Namun, beban operasional bersih selain bunga juga naik dari Rp 5 triliun menjadi Rp 5,6 triliun.
Laba BBTN per Mei: Naik 3,3%
BTN mencatatkan laba bersih hingga Mei 2025 sebesar Rp 1,2 triliun, naik 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,16 triliun.
Pendapatan bunga bersih BBTN naik dari Rp 5,04 triliun menjadi Rp 6,19 triliun. Namun, beban operasional bersih selain bunga juga naik dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 4,7 triliun.
Adapun BTN mencatatkan penyaluran kredit hingga Mei 2025 mencapai Rp 348,4 triliun, naik sebesar 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.