Manuver Emiten Produsen Alat Medis (OMED) Perluas Pangsa Ekspor Amerika

Karunia Putri
26 Juni 2025, 16:03
 PT Jayamas Medica Industri Tbk, OMED, OneMed
Dok. PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED)
Salah satu produk PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Produsen alat medis OneMed, PT Jayamas Medica Industri Tbk tengah berupaya memperluas pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat. Emiten berkode saham OMED ini menargetkan ekspor alat medis ke AS dapat mencapai US$ 1 juta atau setara Rp 16 miliar pada tahun depan. 

Direktur Marketing dan Sales Louis Krisnadi Hartanto menjelaskan, Amerika Serikat saat ini tengah mencari alternatif impor produk alat kesehatan dari luar Cina. Langkah ini seiring tarif impor tinggi yang dikenakan AS terhadap produk-produk asal Cina.

"Memang untuk prosesnya tidak sesimpel itu, karena mereka (Amerika Serikat), lumayan ketat," ujar Louis dalam public expose yang digelar usai Rapat Umum pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (26/6). 

Menurut dia, ekspor produk ke AS membutuhkan waktu yang panjang karena proses validasi dan kontrol kualitas yang cukup ketat. Dengan demikian, ekspor baru dapat diimplementasikan pada tahun depan. 

"Tahun 2026 mungkin baru bisa direalisasikan, targetnya sekitar US$ 1 juta," kata dia. 

Ia pun optimistis target tersebut dapat meningkat pada tahun-tahun ke depan. Pasalnya, pasar Amerika Serikat yang besar sangat menjanjikan.

Produk Unggulan OMED

Direktur Operasional Leonard Hariardi Hartanto menjelaskan, perusahaan saat ini tengah gencar memproduksi peralatan medis sekali pakai seperti masker, sarung tangan dan jarum suntik. Produk-produk ini menjadi andalan perusahaan. 

Selai itu, perusahaan juga tengah gencar memproduksi produk perawatan luka, antiseptik dan peralatan diagnostik. Ada pula produk bioteknologi dan laboratorium, alat bantu dan perawatan serta perawatan rumah sakit. 

Karena itu, menurut dia, pihaknya tengah berekspansi di tiga pabrik. Salah satunya, yakni pabrik Krian di Sidoarj, Jawa Timur tengah dalam tahap penyelesaian penambahan mesin otomatisasi (automation) dan injection molding.

“Target penyelesaian diharapkan pada semester II tahun ini," kata dia.

Kemudian ada pabrik Mojoagung Jombang di Jawa Timur yang telah beroperasi dengan memproduksi alat kesehatan dan perlengkapan medis , yakni bahan baku kasa. Leo menyatakan, jika produksi kain kasa berjalan lancar, OMED mempertimbangankan untuk meningkatkan kapasitas produksi kain kasa tersebut.

Ketiga, yakni pabrik Batang di Jawa Tengah. Leo mengatakan, pihaknya baru saja mendapatkan izin operasional untuk menjalankan mesin electron beam (EBM) dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) minggu lalu.

“Target operasional mesin e-beam ini diharapkan bisa dimulai pada bulan Juli atau paling lambat Agustus, setelah persiapan teknis selesai,” ujarnya.

Mesin EBM digunakan untuk memproses manufaktur presis dengan memanfaatkan aliran elektron berkecepatan tinggi untuk memproses material sehingga memungkinkan pemotongan, pengeboran atau pengelasan.

Kinerja Keuangan dan Gerak Saham OMED

OMED membukukan pendapatan sebesar Rp 436,3 miliar pada kuartal I 2025, naik dibandingkan kuartal I 2024 Rp 427,4 miliar. Laba bersih perusahaan pun tumbuh  15,7% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 73,1 miliar.

Harga saham OMED naik 0,57% pada perdagangan hari ini ke level Rp 175. Harga sahamnya tercatat turun 0,57% dalam sepekan terakhir dan stagnan jika dibandingkan posisi bulan lalu.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...