Global Sukses (RUNS) Bersiap Bawa Anak Usaha IPO, Ungkap Minat dari Konglomerasi

Nur Hana Putri Nabila
25 Juni 2025, 16:03
PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS)
PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS)
PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten teknologi PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) bersiap membawa salah satu anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia lewat initial public offering atau IPO. Direktur Utama RUN System, Sony Rachmadi Purnomo, mengatakan anak usaha tersebut adalah PT Solusi Kampus Indonesia atau eCampuz yang bergerak di bidang pendidikan. 

“Sekarang persiapan terus dilakukan dan akan IPO dalam waktu dekat,” kata Sony saat berbincang dengan Katadata.co.id seperti dikutip Rabu (25/6). 

RUNS merupakan emiten penyedia solusi perangkat lunak ERP untuk bisnis skala menengah hingga besar di industri manufaktur, distribusi, perdagangan dan jasa. Perusahaan ini terafiliasi dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) lewat anak usahanya PT Metra Net yang menggenggam 8,6% saham RUNS. Adapun Metra merupakan anak usaha langsung Telkom dengan kepemilikan saham 100%. 

Pemegang saham RUNS lainnya adalah PT Metra Digital Investama dengan kepemilikan 2,86%. Metra Digital Investama merupakan perusahaan modal ventura yang kepemilikan sahamnya di bawah Telkom Metra yang juga berada di bawah konglomerasi Telkom. 

Sony menjelaskan rencana membawa eCampuz untuk IPO merupakan aksi strategis yang telah disiapkan perusahaan untuk memperluas bisnis utama. Selain eCampuz, RUNS juga memiliki anak usaha lain bernama PT Mahuta Global Teknologi (MGT) yang bergerak di bidang platform perangkat lunak enterprise. 

Menurut Sony sejauh ini performa eCampuz menunjukkan kinerja positif terutama ditopang dengan makin intensnya kerja sama yang dibangun dengan ratusan kampus di Tanah Air. Sejak diakuisisi oleh RUN System pada 2021, eCampuz telah menunjukkan performa dengan peningkatan laba dan kompetensi karyawan. 

Bahkan, Sony mengatakan kinerja positif eCampuz juga sempat dilirik sejumlah investor. Ia mengatakan sebelumnya terdapat konglomerasi Tanah Air yang ingin mengakuisisi anak usaha RUNS itu. Namun saat ini, perusahaan masih fokus menyelesaikan agenda internal, khususnya memperkuat posisi keuangan dan struktur ekuitas. Ia pun enggan menyebutkan siapa konglomerat yang telah menyatakan minat tersebut. 

 "Godaan itu masih ada, dan jumlahnya banyak," ujar Sony. 

Terkait potensi masuknya investor besar, Sony mengatakan perusahaan belum terlalu menanggapi serius lantaran masih fokus untuk rencana membawa anak usaha IPO.  Bahkan menurut Sony, rencana IPO anak usaha RUNS sudah masuk dalam pipeline IPO di Bursa Efek Indonesia untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan. 

Kinerja Usaha RUNS 

Berkaitan dengan kinerja usaha, Sony mengatakan perusahaan saat ini tengah fokus memperbaiki fundamental keuangan. Salah satunya adalah dengan memperluas ekspansi dan pengembangan produk. 

Sony mengatakan salah satu produk terbaru yang baru dirilis RUNS adalah Accounting+ yang merupakan produk perangkat lunak yang dirancang untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Peluncuran Accounting+ ini menandai langkah strategis RUNS memperluas portofolio berbasis langganan. 

Saat ini, kontribusi pendapatan dari model bisnis langganan RUNS telah meningkat signifikan dari 23% pada 2023 menjadi 44% pada 2024. RUNS yakin pendapatan di 2025 akan terus naik seiring dengan makin luasnya jangkauan penggunaan produk baru yang diluncurkan. 

Hal lain yang menurut Sonny juga menjadi katalis kinerja perusahaan tahun ini adalah keterlibatan RUNS dalam pendampingan layanan dan program ERP yang digunakan oleh Koperasi Merah Putih. Menurut Sonny saat ini RUNS menjadi salah satu mitra yang dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UMKM untuk menjadi penyedia program akuntansi arus kas di program koperasi yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto itu. 

“Koperasi ini program jangka panjang untuk tiga tahun ke depan dan akan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan,” ujar Sony. 

Ia mengatakan perusahaan optimistis dengan kinerja yang solid bisa membalik neraca keuangan perusahaan yang kini masih dalam posisi rugi. Menurut Sony dengan berbagai terobosan yang dilakukan ia optimistis perusahaan bisa mencatatkan untung di akhir tahun buku 2025. 

Merujuk laporan keuangan perusahaan pada 2023 RUNS mencatatkan rugi sebesar Rp 8,08 miliar. Jumlah ini menyusut pada 2024 menjadi rugi Rp 3,26 miliar pada tahun buku 2024. Sony menyampaikan pada kuartal I dan II 2025 perusahaan mencatatkan kinerja positif sehingga potensi membukukan laba pada akhir tahun buku 2025. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...