Sinarmas Minat Luncurkan ETF Emas


PT Sinarmas Asset Management berminat meluncurkan produk investasi baru berupa Exchange Traded Fund (ETF) emas. Namun, peluncuran produk ini menunggu regulasi yang masih digodok Otoritas Jasa Keuangan,
ETF emas adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa saham dan bertujuan untuk mengikuti harga emas. Dengan membeli ETF emas, investor tidak memiliki emas fisik, tapi memiliki unit investasi yang nilainya mencerminkan harga emas di pasar global.
Chief Investment Officer PT Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu mengatakan, aturan main ETF emas saat ini masih digodok oleh OJK. Ia pun terlibat dalam gugus tugas atau task force dalam menggodok aturan ini sebagai perwakilan dari industri.
"Ketika sudah final, semua aturan yang sudah mengakomodasi sudah tersedia, kami akan mengeluarkan produk ETF emas," ujar Genta dalam acara penandatanganan kerja sama dengan PT Bahana Sekuritas di Sinarmas Tower 3, Jakarta Pusat, Selasa (24/6).
Dia melihat performa emas dalam beberapa tahun terakhir cukup baik, sehingga ETF emas akan menjadi alternatif investasi yang menarik. Genta menilai instrumen investasi berbasis emas kemungkinan akan disukai oleh investor institusi maupun ritel.
Reksa Dana Saham ESG Jadi Unggulan
Di sisi lain, Genta juga masih menilai investasi di pasar reksa dana saham masih prospektif di tengah tekanan pasar saham akibat gejolak geopolitik. Ia menilai, saham-saham yang berbasis prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan saham-saham biasa.
Menurut dia, saham-saham berbasis ESG memiliki proses seleksi atau screening yang cukup ketat, tidak hanya dari aspek lingkungan (environment), tetapi juga dari sisi sosial dan tata kelola perusahaan (governance).
Meskipun dalam jangka pendek saham ESG tidak menunjukkan korelasi yang signifikan, namun ia menilai, erusahaan yang memperhatikan aspek ESG cenderung memiliki kinerja yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Sinarmas Asset Management saat ini memiliki produk berbasis indeks ESG, yaitu Simas Sri Kehati yang menurut Genta menunjukkan performa cukup baik dalam jangka panjang bila dibandingkan dengan indeks sejenis.
Namun, untuk investor yang lebih condong pada strategi investasi taktis, Genta menyarankan untuk memilih produk seperti Dinamas Saham yang dikelola secara aktif dan fleksibel.