Disuntik Danantara Rp 6,6 T, Harga Saham Garuda Indonesia (GIAA) Melesat 9,4%

Agustiyanti
24 Juni 2025, 16:34
Garuda Indonesia, GIAA, harga saham
ANTARA FOTO/Khalis Surry/foc.
Ilustrasi. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan rugi bersih mencapai US$ 76 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun pada kuartal I 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melesat 9,4% ke level Rp 70 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/6), efek pengumuman rencana suntikan dana Danantara sebesar US$ 405 juta atau Rp 6,65 triliun. 

Mengutip data Stockbit, saham Garuda langsung dibuka melesat hari ini di harga Rp 69 dan ditutup satu poin di atasnya. Volume perdagangan tercatat sebanyak 117 juta saham dengan nilai mencapai Rp 8,1 miliar. Adapun kapitalisasi pasar perusahaan hanya mencapai Rp 6,4 triliun. 

Harga saham GIAA tercatat turun 9% dalam sepekan terakhir. Namun, harga sahamnya telah naik 16% dalam sebulan terakhir terdongkrak kabar rencana suntikan modal yang telah terdengar sejak bulan lalu.

Suntikan Dana Danantara

Danantara sebelumnya mengumumkan komitmen dukungan pendanaan mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 16 triliun kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pada tahap awal, dana akan diberikan dalam bentuk pinjaman pemegang saham atau shareholder loan senilai US $405 juta atau setara Rp 6,65 triliun.

Komitmen pendanaan Danantara diberikan dalam rangka restrukturisasi penyehatan Garuda Indonesia. Adapun suntikan dana tahap awal ini akan digunakan Garuda Indonesia untuk mendukung kebutuhan perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) armada. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani menegaskan kerja sama dengan Danantara Indonesia menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi perusahaan. Perusahaan menargetkan penguatan kapabilitas operasional dengan mengedepankan optimalisasi bisnis dan peningkatan kinerja melalui dukungan Danantara.

Wamildan juga menekankan keberhasilan proses pemulihan kinerja tidak hanya ditentukan oleh dukungan finansial, tetapi juga bergantung pada efektivitas strategi bisnis yang dijalankan secara menyeluruh.

“Namun juga pada komitmen perusahaan yang didukung oleh berbagai pihak untuk menata ulang strategi operasional dan bisnis secara menyeluruh,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (24/6).

Dukungan pendanaan Danantara ini menjadi kelanjutan dari restrukturisasi yang telah dilakukan Garuda Indonesia sejak 2022. Dukungan tersebut mencakup optimalisasi model bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan berkelanjutan yang berbasis prinsip tata kelola dan pemulihan kinerja yang solid.

Rencana RUPSLB dan Kinerja Keuangan Garuda Indonesia (GIAA)

Suntikan modal diberikan Danatara sebagai bagian dari restrukturisasi Garuda Indonesia. Adapun rencana restrukturisasi GIAA ini akan menjadi agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir bulan ini, Senin (30/6). 

"Mata acara ini (RUPSLB) merupakan usulan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna," demikian penjelasan manajemen GIAA dalam keterbukaan informasi dikutip, Selasa (10/6). 

Manajemen Garuda Indonesia menjelaskan, pelaksanaan restrukturisasi penyehatan dilakukan dalam rangka meningkatkan kesehatan finansial dan kinerja perusahaan. BUMN penerbangan ini mencatatkan rugi bersih mencapai US$ 76 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun pada kuartal I 2025. 

Ekuitas perusahaan yang mencatatkan minus Rp 23,2 triliun, yang menandakan bahwa perusahaan sudah insolvent alias bangkrut secara pencatatan akuntansi (technically bankrupt). Perusahaan juga mencatatkan utang menembus Rp 62,5 triliun hingga 31 Maret 2025. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...