Akrobat Saham ENRG Jelang Private Placement Jumbo dan Imbas Gejolak Harga Minyak

Karunia Putri
24 Juni 2025, 11:21
Saham ENRG Minyak
Energi Mega Persada
Energi Mega Persada
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gerak saham emiten sektor minyak dan gas (migas) dari Grup Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bergerak fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan selama sepekan, pada perdagangan hari ini saham ENRG rontok hingga 10% dari Rp 184 pada penutupan perdagangan Senin (23/6) menjadi Rp 340 pada perdagangan Selasa (24/6) pukul 11.00 WIB. 

Penurunan harga saham ENRG salah satunya dipicu sinyal gencatan senjata antara Iran dan Israel yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meski begitu, dalam pengumuman terbaru, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan belum ada pernyataan gencatan dari pemerintahannya selama Israel belum menghentikan serangan. 

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan kondisi saham ENRG saat ini terdampak oleh harga minyak global yang tidak stabil. Harga minyak brent turun ke bawah level US$ 70 di tengah kabar gencatan senjata Israel-Iran dan tetap dibukanya Selat Hormuz. 

Nafan mengatakan koreksi harga saham ENRG masih mungkin terjadi seiring dengan situasi geopolitik di Timur Tengah yang belum sepenuhnya mereda. Ia mengatakan peluang penurunan terutama selama sentimen penurunan harga minyak dunia masih berlanjut. 

“ENRG memiliki support pada 322. Kemungkinan akan uji ke level tersebut,” ujar Nafan saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (24/6).  

Meski begitu Nafan mengatakan peluang penguatan harga saham ENRG masih terbuka. Hal itu lantaran emiten milik Grup Bakrie itu tengah menyiapkan aksi korporasi jumbo dengan menerbitkan saham melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dana aksi ini akan digunakan untuk modal proyek pemboran entitas anak PT Imbang Tata Alam.

“Take profit ENRG di level 406 dulu untuk sementara ini,” ujar Nafan. 

Adapun sejak pengumuman private placement disiarkan melalui keterbukaan, gerak saham ENRG terus meningkat. Selama sebulan terakhir, sahamnya naik signifikan 59,46% sementara sejak sepekan ke belakang, sahamnya berfluktuasi dengan kenaikan 143,55%.

Private Placement ENRG Tunggu Putusan RUPS Luar Biasa

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia, ENRG akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,48 miliar saham dalam aksi private placement. Jumlah ini setara dengan 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau modal disetor yang tercantum dalam perubahan anggaran dasar.

Direktur dan Corporate Secretary Riri Hosniari Harahap mengatakan, keputusan pelaksanaan private placement akan ditentukan oleh para pemegang efek dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar Kamis (26/6) mendatang.

“Sesuai POJK PMTHMETD, rencana PMTHMETD akan dilaksanakan dalam jangka waktu 2 tahun sejak RUPSLB menyetujui PMTHMETD tersebut,” kata dalam keterbukaan informasi di BEI dikutip Selasa (24/6).

Adapun latar belakang perseroan melakukan private placement adalah untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh kepentingan ENRG, termasuk pemegang saham publik. Selain itu, aksi tersebut dilakukan untuk melaksanakan kegiatan usaha di entitas anak.

“Perusahaan memandang perlu melakukan penguatan terhadap struktur permodalan dan peningkatan posisi keuangan perseroan,” kata Riri.

Sementara itu Riri mengatakan, saham baru tersebut akan ditawarkan kepada satu atau lebih investor strategis. Meski begitu, hingga keterbukaan ini disampaikan ke BEI, identitas calon investor baru tersebut belum ditentukan dan masih dalam tahap konfirmasi. 

“Terdapat keterkaitan afiliasi antara Perseroan dengan para calon pemodal yang sampai saat ini telah menyatakan ketertarikan untuk mengambil bagian dalam penerbitan saham ini yang mana para pihak tersebut merupakan pemegang saham Perseroan saat ini,” ujar Riri. 

Merujuk profil perusahaan saat ini pemegang saham ENRG terdiri dari PT Shima Global Kapital sebanyak 21,19% dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dengan kepemilikan 16,85 %. Mayoritas saham dipegang oleh publik dengan kepemilikan 61,9%. 

Penggunaan Dana Private Placement ENRG

Berdasarkan keterbukaan informasi perihal tanggapan ENRG terhadap BEI melalui surat nomor No. 078/EMP.DIR/1070/06-25/E, Wakil Direktur Utama Ediardus Ardianto mengatakan, jika dana PMTHMETD berhasil diserap, maka dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan pemboran oleh anak usaha, PT Imbang Tata Alam sebagai operator dan pemegang 100% partisipasi interes di Blok Malacca Strait.

Adapun 70% dana private placement digunakan untuk belanja modal terkait proyek pemboran tersebut. Total dana belanja modal untuk pengeboran yaitu sebesar Rp 385.73 miliar. Belanja modal terdiri dari modal kerja mencakup biaya pengadaan jasa pemboran seperti biaya pengadaan untuk mobilisasi dan demobilisasi, persiapan pemboran, biaya pemboran, evaluasi formasi, penyelesaian dan penutupan.

Selain itu, juga digunakan untuk belanja modal yang mencakup biaya pengadaan material  terkait kegiatan pemboran misalnya pengadaan casing, accessories casing, tubing, perlengkapan sumur surface dan perlengkapan sumur subsurface.

Kemudian, 30% dari dana private placement akan digelontorkan sebagai modal kerja anak usaha PT Imbang Tata Alam untuk membiayai pengadaan barang dan jasa pengeboran. Total biaya untuk modal kerja sebesar Rp 165.30 miliar. 

“Perseroan dapat melakukan penyesuaian penggunaan dana sesuai dengan kebutuhan aktual perseroan atau entitas anak perseroan,” kata dia.

Jika private placement ini berhasil dilakukan dan seluruh saham baru terserap, maka struktur kepemilikan saham akan berubah. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk yang semula menggenggam 16% dari total kepemilikan saham akan berkurang menjadi 15.3%, PT Shima Global Kapital yang sebelumnya mempunyai 21.19% dari total saham tergerus menjadi 19.27%. Adapun kepemilikan saham masyarakat dan publik menjadi 56.31% dari sebelumnya 61.94%.

Dengan digelarnya aksi ini, maka saham perseroan akan mengalami dilusi kepemilikan saham secara proporsional sebanyak-banyaknya 9.09%.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...