Summarecon Agung (SMRA) Dirikan 2 Perusahaan Patungan, Akuisisi Lahan Rp 3 T


Emiten properti dan real estate PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan memperluas ekspansi kawasan Summarecon Serpong. Perseroan melalui entitas terkendali PT Serpong Cipta Kreasi (SPCK) menggandeng dua perusahaan afiliasi untuk membentuk dua perusahaan patungan dengan total modal Rp 5 miliar.
Tak hanya itu, perseroan juga akan mengakuisisi lahan perusahaan terafiliasi lebih dari 120 hektare dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,65 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SPCK bersama perusahaan terafiliasi pertama, PT Variatata (VT) sepakat mendirikan PT Serpong Cahaya Harmoni (SPCH) dengan modal dasar Rp 2,5 miliar dan komposisi kepemilikan saham 60% untuk SPCK dan 40% untuk VT.
“SPCH akan berkantor pusat di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,” kata manajemen SMRA dalam keterbukaan Informasi dikutip Rabu (18/6).
Sebagai bagian dari pembentukan SPCH, perusahaan ini akan membeli atau menerima pemindahan hak atas lahan seluas 100,55 hektare milik VT yang tersebar di wilayah Pakulonan Barat, Curug Sangereng, Cihuni, Cijantra, Medang dan Panunggangan Timur, Kabupaten Tangerang. Nantinya SPCH akan dinahkodai oleh dua komisaris dan tiga direktur.
Total transaksi atas pembelian atau penerimaan hak atas lahan tersebut sebesar Rp 3.016 triliun. Pembayaran akan dilaksanakan dengan mengangsur selama 3 tahun.
"Total nilai transaksi atas pemindahan hak lahan tersebut mencapai Rp 3,016 triliun, yang selambatnya akan dibayarkan 36 bulan dengan jadwal pembayaran pada Agustus 2025, Agustus 2026, Agustus 2027 dan paling lambat Agustus 2028," katanya.
Perusahaan kedua akan didirikan SPCK bersama afiliasi lainnya, PT Lestari Kreasi (LK). Perusahaan patungan tersebut diberi nama PT Serpong Cipta Lestari (SPCL). Sementara itu untuk modal, porsi kepemilikan dan jajaran Dewan Direksi dan Komisaris sama besarnya dengan SPCH.
Kemudian, SPCL akan mengakuisisi lahan seluas 21,18 hektare milik LK yang berlokasi di Desa Cihuni, Kabupaten Tangerang dengan nilai transaksi mencapai Rp 635,64 miliar. Pembayaran akan dilakukan berangsur selama tiga tahun.
Manajemen Summarecon menjelaskan langkah ekspansi ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya permintaan terhadap hunian dan kawasan komersial di wilayah Serpong. Kawasan ini dinilai memiliki prospek cerah karena ditunjang oleh infrastruktur memadai, seperti jaringan jalan tol, fasilitas pendidikan dan pusat perbelanjaan.
“Perluasan area pengembangan proyek di kawasan Summarecon Serpong dapat memperkuat posisi perseroan dalam persaingan dengan pengembang lainnya di kawasan tersebut,” ujar manajemen.
Selain memperkuat daya saing, perluasan proyek di Serpong juga diyakini bakal mendongkrak pendapatan dan laba perseroan.
Laba Kuartal I 2025 SMRA Jatuh 46%
Bila menilik laporan keuangan kuartal pertama tahun 2025 milik Summarecon, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 238,22 miliar, turun 46% dari kuartal yang sama tahun 2024 sebesar Rp 441,39 miliar.
Pendapatan perseroan juga turun 1,4% menjadi Rp 2,103 triliun dari Rp 2,133 triliun dalam periode yang sama secara year on year. Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok penjualan Summarecon 31 Maret 2025 meningkat 0,48% Rp 1,038 triliun dari Rp 1,033 triliun pada 31 Maret 2024.
Sementara itu, dari laporan keuangan tahun buku 2024, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar 80% dari Rp 766 miliar menjadi Rp 1,37 triliun secara yoy.
Dengan perolehan laba tersebut, perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar Kamis (12/6) memutuskan membagikan Rp 148,5 miliar sebagai dividen tunai. Dengan jumlah tersebut, maka investor akan mendapatkan Rp 9 per saham SMRA yang dimiliki. Dividen akan dibayarkan pada 11 Juli mendatang.