Manuver Saham PACK Backdoor Listing hingga Divestasi, Harga Lompat 636% Ada Apa?

Ira Guslina Sufa
17 Juni 2025, 06:55
Divestasi
Pexels
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) menjadi sorotan lantaran mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Sejak awal tahun atau year to date harga saham PACK telah naik 636% dari Rp 675 menjadi Rp 4.970 pada penutupan perdagangan Senin (16/6). 

Gerak tak biasa saham PACK juga menjadi sorotan lantaran terus berlanjut hingga menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PACK menyampaikan pelaksanaan RUPS yang juga diikuti RUPS Luar Biasa akan digelar pada terakhir Juni yaitu Senin (30/6). 

Menanggapi lompatan harga saham di bursa, Direktur Utama PACK, Magdalena Veronika menyatakan perusahaan tak ada kaitannya dengan lonjakan Harga saham PACK di pasar modal. Menurut Magdalena sejauh ini hanya ada satu rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan yaitu divestasi yang telah disampaikan kepada BEI. 

Rencana divestasi sebelumnya memang sudah disampaikan perusahaan dalam prospektus pada 21 Mei lalu. Dalam keterbukaan itu PACK menyampaikan akan meminta sikap RUPSLB untuk menyetujui rencana divestasi. Di luar rencana itu, Magdalena menyebut para pemegang saham tidak memiliki rencana lain. 

“Berdasarkan informasi yang Perseroan terima dari Pengendali sekaligus pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Eco Energi Perkasa, EEP tidak memiliki rencana terhadap kepemilikan sahamnya dalam Perseroan dalam waktu dekat,” ujar Magdalena seperti dikutip Selasa (17/6). 

Backdoor Listing dan Lompatan Harga Saham PACK

Bila melihat riwayatnya, saham PACK baru bangkit November 2024 setelah kabar aksi korporasi tercium di pasar. Sebelumnya Harga saham PACK tidak pernah lewat dari Rp 250 bahkan sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering atau IPO pada 8 Februari 2023. 

PACK IPO dengan menawarkan 308 juta saham pada Harga Rp 162. Saat itu perusahaan menghimpun dana Rp 49,9 miliar. Pada saat IPO, PACK juga  menerbitkan sebanyak 61,6 juta Waran Seri I. 

Bangkitnya saham PACK mendapatkan gong setelah perusahaan melakukan perubahan nama dari semula PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK). Tak hanya perubahan nama, aksi korporasi yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Desember 2024. 

Perubahan nama perusahaan ini mendapat persetujuan dari pemerintah melalui Perizinan Berusaha Berbasis Risiko nomor 9120014141099 tertanggal 14 januari 2025. Aksi korporasi ini juga disebut-sebut sebagai bagian dari back door listing perusahaan yang semula bergerak di bidang percetakan digital untuk kemasan fleksibel menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan. 

Merujuk hasil RUPS, aksi korporasi PACK meliputi perubahan penggunaan dana IPO, penambahan kegiatan usaha baru, peningkatan modal dasar, serta pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Adapun perubahan kegiatan usaha dilakukan untuk menyesuaikan strategi bisnis perseroan dengan kebutuhan pasar. 

Merujuk pada keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, PACK selanjutnya menambahkan kegiatan usaha sebagai perusahaan holding. Sejumlah perubahan juga menjadi bagian dari penyelarasan dengan usaha entitas induk yaitu PT Eco Energi Perkasa yang berfokus pada perdagangan  logam dan bijih logam.

“Menerima dan menyetujui studi kelayakan tentang rencana perubahan kegiatan usaha perseroan dengan penambahan aktivitas sebagaimana perusahaan holding dengan KBLI 64200,” tulis pemegang saham seperti dikutip dari risalah RUPS. 

Merujuk ketentuan perusahaan dengan KBLI 64200 memiliki usaha mencakup kegiatan dari perusahaan holding yaitu perusahaan yang menguasai aset dari sekelompok perusahaan subsidiari dan kegiatan utamanya adalah kepemilikan kelompok tersebut. Kegiatannya mencakup jasa yang diberikan penasihat dan negosiator dalam merancang merger dan akuisisi perusahaan. 

Stockbit Sekuritas dalam riset yang dirilis April lalu menyebutkan dengan perubahan bisnis, PACK berpotensi menjadi bagian dari rantai pasok baterai global. Hal ini didukung investasi CNGR US$ 10 miliar untuk fasilitas material baterai di Indonesia, yang akan dikembangkan dalam 10-15 tahun. Ini sejalan dengan tren global menuju kendaraan listrik (EV) dan penyimpanan energi, 

"Backdoor listing PACK memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang lebih besar karena keterkaitannya dengan industri masa depan," tulis Stockbit dalam riset. 

Rencana Divestasi di Bisnis Kemasan

Menjelang pelaksanaan RUPS pada 30 Juni mendatang, manajemen PACK pun telah mengumumkan rencana transaksi material berupa divestasi usaha. Dalam prospektus divestasi, PACK menyebutkan akan melepas bisnis kemasan plastik yang terdiri dari seluruh aset dan liabilitas yang berkaitan dengan bisnis tersebut. 

Perseroan akan mengalihkan aset yang melekat pada Bisnis Kemasan Plastik, termasuk peralatan yang meliputi kendaraan, investasi kantor dan mesin,” tulis manajemen PACK dalam prospektus divestasi yang dikutip Selasa (17/6). 

Selain itu, transaksi divestasi juga mengakibatkan Perseroan mengalihkan kewajibannya berupa utang usaha, utang pembiayaan konsumen, liabilitas imbalan kerja dan hutang-hutang lainnya kepada pemilik baru. 

Transaksi jual beli akan dilaksanakan antara manajemen PACK sebagai penjual dan PT Kemas Surya Teknovasi sebagai pembeli. Adapun nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp 70 miliar. 

Nilai transaksi divestasi adalah sebesar 121%  dari total ekuitas perseroan per tanggal 31 Desember 2024, yaitu sebesar Rp 57.786.636.437. Transaksi disebut akan dilaksanakan pada harga wajar dan bukan merupakan benturan kepentingan

"Mengingat bahwa nilai Transaksi Divestasi melebihi 50% dari nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2024, maka Perseroan akan meminta persetujuan dari para pemegang saham melalui RUPSLB," tulis manajemen lagi. 

PACK menjelaskan divestasi dilakukan dengan mempertimbangkan perseroan akan berfokus sebagai perusahaan induk dengan kegiatan operasional akan dilaksanakan oleh anak perusahaan. Saat ini PACK memiliki anak perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan mineral. 

Divestasi selanjutnya akan mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan di mana aset yang berhubungan dengan bisnis kemasan plastik akan dijual. Manajemen melaporkan terdapat perubahan liabilitas dan ekuitas perusahaan dari Rp 66 miliar sebelum transaksi menjadi Rp 70 miliar. Sementara laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 2024 berubah dari Rp 899 juta menjadi Rp 13,22 miliar.  

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...