Saham Bank Jumbo BBCA, BBRI dan BMRI Potensi Bangkit, Intip Proyeksi dari Analis

Ira Guslina Sufa
13 Juni 2025, 07:50
bank
Pexels
Investasi Saham
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham-saham perbankan besar kembali jadi sorotan seiring optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi dan prospek suku bunga yang stabil. Tiga bank jumbo yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dinilai memiliki potensi rebound setelah terkoreksi dalam beberapa waktu terakhir.

Retail Research Team Leader CGS International Sekuritas Indonesia, Mino, mengatakan peluang pemulihan saham-saham bank besar ini cukup terbuka, terutama bila sentimen pasar global membaik dan suku bunga acuan tetap stabil atau mulai turun. Dalam beberapa pekan terakhir, tekanan terhadap sektor keuangan mulai mereda, dan investor mulai melirik kembali saham-saham dengan fundamental kuat.

"Ke depan, saham-saham perbankan ini masih akan bergerak positif," ujar Mino dalam siaran langsung Instagram CGS International Sekuritas yang dikutip Jumat (13/6).

Menurut Mino. saham big cap umumnya dikenal memiliki pergerakan harga yang lebih stabil dan ditopang fundamental yang kuat. Jenis saham ini sering disebut sebagai saham blue chip dan cocok bagi investor dengan tujuan investasi jangka panjang.

Lebih jauh, Mino menjelaskan terdapat tiga faktor utama yang menopang potensi penguatan saham bank jumbo. Faktor pertama berkaitan dengan prospek kesepakatan dagang pemerintah Amerika Serikat dan Cina. 

Menurut Mino, harapan tercapainya kesepakatan antara dua negara ekonomi terbesar dunia ini dinilai bisa menurunkan inflasi di AS, membuka peluang bagi The Fed untuk kembali memangkas suku bunga acuan.

“Ini bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk kembali melakukan pemangkasan suku bunga acuan yang saat ini tertunda karena ketidakpastian terkait dengan kebijakan tarif,” ujarnya. 

Faktor kedua berkaitan dengan kinerja terbaru yang dirilis perbankan. Kinerja saham perbankan sempat tertekan pada April karena pendeknya hari kerja, yang berdampak pada margin bunga bersih dan kualitas kredit. Namun menurut Mino, periode itu sudah berlalu dan tidak lagi membebani harga saham

Adapun faktor ketiga berkaitan dengan penguatan rupiah dan potensi pelonggaran Bank Indonesia. Ia menyebutkan nilai tukar rupiah yang terus menguat memberi ruang bagi BI untuk menempuh pelonggaran moneter, termasuk kemungkinan penurunan suku bunga. Hal ini menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan secara keseluruhan.

“Ketika rupiah menguat, Bank Indonesia memiliki ruang untuk melanjutkan kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk kemungkinan pemangkasan suku bunga,” ujar Mino.

Selama ini, BI menahan pemangkasan suku bunga demi menjaga stabilitas nilai tukar. Namun dengan membaiknya posisi rupiah, opsi pelonggaran kebijakan moneter kini kembali terbuka.

Proyeksi dan Target Harga Saham BBCA, BBRI dan BMRI 

Dalam sepekan, saham perbankan raksasa mengalami kenaikan. Saham BMRI tercatat naik 0,98% dari Rp 5.125 menjadi Rp 5.175 meski mengalami penurunan pada perdagangan kemarin. Adapun saham BBCA ditutup naik 0,83% pada penutupan perdagangan Kamis (12/6) dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.125. 

Selain penguatan dari beberapa saham perbankan tersebut, perdagangan pada awal pekan diikuti juga oleh aksi beli investor asing. Bank Mandiri pada awal pekan mencatat tercatat net buy sebesar Rp 161 miliar, kemudian di Bank BRI itu Rp 91,3 miliar, dan di BCA Rp 84,6 miliar, sedangkan di BNI itu Rp 41,5 miliar.

Selain itu, CGS Sekuritas Indonesia juga merekomendasikan beberapa saham perbankan berkapitalisasi besar yang dapat dibeli hari ini. Ia menyebutkan sana BBCA berpotensi mencapai Rp 12.350 dengan level support di Rp 8.900 dan level resistance di level 9.300. 

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.

Selanjutnya target harga saham BMRI di Rp 6.500 dengan level support 5.125 dan level resistance 5.375. Adapun saham BBRI diprediksi bisa mencapai Rp 4.900 dengan level support 4.070 dan level resistance 4.230. 

“Harapannya sentimen dari eksternal yang cukup positif, rupiah yang terus menguat dan kekecewaan terhadap kinerja bulan April itu sudah lewat. Ini harapannya bisa mendorong kenaikan harga saham-saham perbankan bigcap,” ujar Mino. 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...