Telkom (TLKM) Bagi Dividen Rp 212 per Saham dan Buyback Rp 3 T, Intip Prospeknya


PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan akan membagikan dividen tunai Rp 21,04 triliun dari tahun buku 2024. Dengan jumlah ini selanjutnya masing-masing pemegang saham akan mendapatkan Rp 212,46 per saham.
Keputusan itu disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan hari ini di Jakarta, Selasa (27/5). Jumlah dividen tersebut merupakan 89% dari rasio pembagian laba dividend payout ratio dan menghasilkan potensi imbal hasil dividen (dividend yield) sebesar 7,5% mengacu pada harga saham intraday Selasa (27/5) di level Rp 2.830 per saham.
Selain mengumumkan pembagian dividen, RUPS juga menyetujui pelaksanaan pembelian kembali saham atau buyback maksimal Rp 3 triliun atau setara dengan 10% dari dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Pelaksanaan buyback akan berlangsung dari 28 Mei 2025 hingga 27 Mei 2026.
Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Telkom pada Bursa Efek Indonesia, perusahaan berkeyakinan buyback akan memberikan dampak jangka panjang dan memperkuat prospek bisnis perseroan. Pelaksanaan buyback diyakini tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan.
“Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental Perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha Perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar manajemen TLKM seperti dikutip Rabu (28/5).
Sumber pendanaan yang akan digunakan untuk pelaksanaan Share Buyback berasal dari optimalisasi kas Perseroan. Selain itu, saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan (saham treasury) tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam penentuan jumlah kuorum pada RUPS.
Perubahan Struktur Direksi dan Komisaris Telkom
Keputusan penting lain yang juga ditetapkan RUPS adalah penunjukan jajaran direksi dan komisaris baru. Kursi Direktur Utama Telkom diisi oleh menunjuk mantan CEO XL Axiata atau sekarang berganti nama jadi PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), Dian Siswarini.
Sebelumnya kursi dirut itu diduduki oleh Ririek Adriansyah yang telah menjabat sebagai Direktur Utama Telkom sejak 2019. Sementara untuk posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) dijabat oleh Muhammad Awaluddin yang juga merangkap sebagai Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
“Alasan pengangkatan Ibu Dian, itu keputusan pemegang saham,” kata Awaluddin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/5).
Selain itu dalam RUPST tersebut juga menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Komisaris Utama Telkom. Angga Raka saat ini merupakan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Adapun posisi tersebut menggantikan Bambang Brodjonegoro yang mengundurkan diri dari kursi dari Komisaris Utama Telkom pada 10 April 2025 lalu. Pengunduran diri ini dilakukan lantaran dirinya dipilih sebagai Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI).
Jajaran Direksi dan Komisaris Telkom Indonesia usai RUPST:
Jajaran Susunan Komisaris Baru Telkom Indonesia (TLKM)
- Komisaris Utama : Angga Raka Prabowo
- Komisaris Independen : Yohanes Surya
- Komisaris Independen : Reza Mallarangeng
- Komisaris Independen : Deswandhy Agusman
- Komisaris : Ismail
- Komisaris : Ossy Darmawan
- Komisaris : Rionald Silaban
- Komisaris : Silmy Karim
Susunan Direksi Baru Telkom Indonesia (TLKM)
- Direktur Utama : Dian Siswarini
- Wakil Direktur Utama : Muhammad Awaluddin
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Arthur Angelo Syailendra
- Direktur Enterprise & Business Service : Verenita Yosephine
- Direktur Network : Nanang Hendarno
- Direktur Strategic Business Development & Portofolio : Seno Soemadji
- Direktur Human Capital Management : Henry Christiadi
- Direktur Wholesale and International Service : Honesti Basyir
- Direktur IT Digital : Faizal Rochmad Djoemadi
Prospek Telkom Indonesia (TLKM)
Emiten telekomunikasi itu membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,64 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut menyusut 3,71% dibanding tahun lalu (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp 24,56 triliun.
Kendati demikian, pendapatan TLKM tumbuh 0,50% (yoy) menjadi Rp149,96 triliun pada tahun lalu. Pendapatan paling banyak berasal dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang menyumbang Rp94,33 triliun.
Kemudian pendapatan dari IndiHome mencapai Rp 26,26 triliun; segmen interkoneksi Rp 9,18 triliun; telepon Rp 6,73 triliun; jaringan Rp 3,17 triliun, dan pendapatan layanan lainnya Rp 7,23 triliun. Namun, kenaikan pendapatan TLKM turut tergerus beban yang juga meningkat.
Pada 2024 beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Telkom naik 3,73% (yoy) menjadi Rp 41,2 triliun. Lalu beban karyawan naik 5,52% (yoy) menjadi Rp 16,80 triliun; beban interkoneksi naik 8,12% (yoy) menjadi Rp 6,88 triliun; beban umum dan administrasi naik 2,06% menjadi Rp 6,22 triliun; serta beban pemasaran tumbuh 8,32% (yoy) menjadi Rp 3,82 triliun.
Pada 2024, TLKM membagikan dividen sebesar Rp 178,50 per saham atau sebesar Rp 17,6 triliun yang dibayarkan pada 6 Juni 2024 untuk tahun buku 2023. Harga ini diambil sebesar 72% dari laba yang diperoleh perusahaan pada tahun buku 2024.
Telkom juga membagikan dividen sebesar Rp 16,6 triliun atau setara Rp 167,59 per saham. Pembayaran dividen untuk tahun buku 2022 ini dibayarkan pada 5 Juli 2023.
Lebih jauh, Telkom juga membagikan dividen untuk tahun buku 2021 dengan rasio 60% dari laba yang diperoleh perusahaan. Harga dividen yang dibayarkan sebesar Rp 149,97 per saham atau setara dengan Rp 16,60 triliun yang dibayarkan pada 30 Juni 2022.