Trump Kenakan Uni Eropa Tarif Impor 50% Mulai Juni, Bursa Global Terdampak

Ira Guslina Sufa
25 Mei 2025, 10:39
Trump
REUTERS/Brian Snyder
Presiden AS Donald Trump di Istana Lusail di Lusail, Qatar, 14 Mei 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pernyataan terbaru yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu meningkatnya ketegangan akibat perang dagang. Pada Jumat (23/5) waktu setempat Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif 50% untuk barang-barang impor dari Uni Eropa yang berlaku mulai 1 Juni 2025. 

Pada saat yang bersamaan Trump juga memperingatkan Apple (AAPL.O) soal potensi pengenaan pungutan 25% untuk semua iPhone impor yang dibeli oleh konsumen AS. Ancaman ganda  yang disampaikan melalui media sosial tersebut  mengguncang pasar global setelah berminggu-minggu de-eskalasi. 

Pengenaan tarif baru terhadap Uni Eropa ini membuat  indeks saham utama AS dan saham Eropa jatuh dan nilai tukar dolar juga melemah. Sementara itu harga emas yang menjadi investasi lindung nilai kembali mengalami kenaikan. Sedangkan imbal hasil Treasury AS turun karena kekhawatiran tentang dampak tarif pada pertumbuhan ekonomi.

Saham-saham Eropa anjlok tajam pada perdagangan Jumat (23/5) sebagai respons atas pernyataan Trump. Indeks Eropa STOXX 600 merosot lebih dari 2,16% ke angka 537,39 poin sebelum memangkas beberapa kerugian. 

Indeks-indeks nasional juga sangat terdampak, dengan FTSE MIB Italia, DAX Jerman, CAC 40 Prancis, dan IBEX 35 Spanyol masing-masing turun lebih dari 2%. DAX turun ke level terendah dalam dua pekan, sempat menyentuh 23.325,5 poin dalam sesi hari itu.

“Ancaman terbaru ini lebih buruk dibandingkan skenario terburuk," kata Fiona Cincotta, seorang analis pasar senior di City Ind seperti dikutip Minggu (25/5). 

Negosiasi tidak berjalan baik

Serangan Trump terhadap UE dipicu oleh keyakinan Gedung Putih bahwa negosiasi dengan blok tersebut tidak berjalan cukup cepat. Ancaman kerasnya juga menandai kembalinya perang dagang yang menimbulkan kekhawatiran akan kemerosotan ekonomi global.

Dalam keterangan kepada wartawan, Trump mengatakan kembali keluhannya bahwa Uni Eropa memperlakukan AS dengan buruk. Ia menyoroti larangan penjualan mobil AS ke Uni Eropa. 

"Dan saya hanya berkata, sudah saatnya kita memainkan permainan ini dengan cara yang saya tahu," ujar Trump seperti dikutip Minggu (25/3). 

Di sisi lain, Trump menegaskan dirinya tidak sedang dalam opsi membuka kesepakatan dengan Uni Eropa atas keputusan tarif baru  yang akan berlaku mulai 1 Juni itu. "Kami telah menetapkan kesepakatan – kesepakatannya 50%. Namun sekali lagi, tidak ada tarif jika mereka membangun pabrik di sini."

Kepala Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic mengatakan Komisi Eropa berkomitmen penuh untuk mengamankan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Ia menambahkan perdagangan Uni Eropa-AS harus dipandu oleh rasa saling menghormati dan bukan ancaman."

Sementara itu Perdana Menteri Belanda Dick Schoof mendukung strategi Uni Eropa dalam pembicaraan perdagangan. Ia mengatakan Uni Eropa kemungkinan akan melihat pengumuman terbaru ini sebagai bagian dari negosiasi.

"Kami telah melihat sebelumnya bahwa tarif dapat naik dan turun dalam pembicaraan dengan AS," katanya.

Pemungutan pajak sebesar 50% pada impor UE dapat menaikkan harga konsumen untuk segala hal mulai dari mobil Jerman hingga minyak zaitun Italia. Total ekspor UE ke Amerika Serikat tahun lalu berjumlah sekitar 500 miliar euro  atau setara US$ $566 miliar.

Ekspor paling banyak berasal dari Jerman dengan nilai 161 miliar euro, Irlandia 72 miliar euro, dan Italia 65 miliar euro. Beberapa barang ekspor terbesar dari Eropa ke Amerika adalah farmasi, mobil dan suku cadang mobil, bahan kimia dan pesawat terbang. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...