Menilik Kinerja Telkom (TLKM) di Tengah Terpaan Kasus Korupsi Rp 431 Miliar

Nur Hana Putri Nabila
19 Mei 2025, 06:11
Telkom Indonesia
Katadata/Fauza Syahputra
Telkom Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membeberkan dampak kinerja perusahaanya di tengah isu dugaan korupsi pembiayaan fiktif atau fraud senilai Rp 431 miliar. Tak hanya itu, Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta menetapkan sembilan orang tersangka atas dugaan korupsi tersebut. 

Senior Vice President Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Indonesia, Ahmad Reza, menegaskan proses hukum yang kini menerpa Telkom tidak berdampak langsung terhadap pergerakan harga saham, RUPS, dan aksi korporasi perusahaan. Ia menyayangkan pemberitaan yang tidak berimbang terhadap kasus tersebut memberi kesan yang tidak baik bagi emiten pelat merah itu. 

“Ini memang jadi polemik apabila tidak meluruskan juga ke depan, apa yang terjadi (kasus korupsi) dikait-kaitkan dengan harga saham,” kata Reza dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (16/5) lalu.

Lebih lanjut, Reza menyebut pergerakan harga saham TLKM saat ini cenderung dipengaruhi oleh faktor makroekonomi. Faktor utama menurut dia berkaitan dengan  ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)–Cina. Apalagi sebanyak 47,9% saham TLKM dimiliki oleh publik.

Selain itu, Reza juga menambahkan keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25–2,5% turut berdampak terhadap performa saham TLKM. Kebijakan tersebut dinilai membuat investor asing masih belum tertarik untuk menanamkan modalnya di pasar domestik.

Apabila menilik perdagangan saham Jumat (16/5) harga saham TLKM ditutup naik 3,01% ke level Rp 2.740 per lembar saham. Volume yang diperdagangkan tercatat 68,24 juta dengan nilai transaksi Rp 185,31 miliar dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 271,43 triliun.

Kemudian dalam lima tahun terakhir saham TLKM anjlok 31,58% dan terperosok 36,36% dalam tiga tahun terakhir. Selain itu secara secara year to date (ytd) harga sahamnya tumbuh 0,74% dan menguat 3,41% dalam tiga bulan terakhir. 

Kinerja Keuangan Tahun Buku 2024 hingga Kuartal I 2025

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) masih mencatat kinerja yang positif baik secara kuartal maupun tahunan. TLKM membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,64 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut menyusut 3,71% dibanding tahun lalu (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp24,56 triliun.

Kendati demikian, pendapatan TLKM tumbuh 0,50% (yoy) menjadi Rp149,96 triliun pada tahun lalu.  Pendapatan paling banyak berasal dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang menyumbang Rp94,33 triliun.

Kemudian pendapatan dari IndiHome mencapai Rp 26,26 triliun; segmen interkoneksi Rp9,18 triliun; telepon Rp 6,73 triliun; jaringan Rp 3,17 triliun, dan pendapatan layanan lainnya Rp 7,23 triliun.

Adapun hingga kuartal pertama 2025, TLKM meraup pendapatan konsolidasi sebesar Rp 36,6 triliun turun 2% pada kuartal pertama 2025 dari perolehan Rp 37,4 triliun selama periode yang sama pada 2024. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 5,81 triliun atau turun 4% pada kuartal pertama 2025 dari Rp 6,05 triliun pada periode yang sama 2024. 

Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA tercatat sebesar Rp 18,2 triliun dengan margin EBITDA 49,8%. Laba bersih yang berhasil dikantongi mencapai Rp 5,8 triliun atau margin 15,9%. 

"Kami optimis bahwa langkah strategis ini dapat memberikan hasil positif yang mendukung pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan perusahaan," kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi pada Jumat (2/5).




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...