Menakar Prospek Saham GOTO di Tengah Rencana Buyback Rp 3,3 Triliun


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham hingga maksimal US$ 200 juta atau setara Rp 3,3 triliun. Rencana ini dilakukan di tengah berkembangnya kabar merger GoTo Gojek Tokopedia dengan Grab Holdings Ltd yang bakal terjadi lewat skema akuisisi.
Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas, Chory Agung Ramdhani, mengatakan rencana buyback GOTO merupakan langkah strategis perusahaan. Ia menilai aksi korporasi ini memberikan sinyal positif, terlebih di tengah kabar konsolidasi dengan Grab.
Meski begitu, Chory mengatakan ada beberapa hal yang perlu dicermati. Misalnya dampak langsung terhadap harga saham GOTO. Ia menyebut buyback saham secara teknikal akan mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga bisa berdampak positif terhadap Earnings per Share (EPS). Ia pun memproyeksikan aksi tersebut dapat menciptakan tekanan beli di pasar, apabila dilakukan secara aktif di harga pasar saat ini.
Terkait merger dengan Grab, Chory mengatakan sentimen merger apabila terealisasi, merger ini akan menciptakan kekuatan baru di sektor ride-hailing dan e-commerce Asia Tenggara. Ia menyebut efisiensi operasional, sinergi layanan, serta dominasi pasar Indonesia bisa menjadi katalis jangka menengah.
“Buyback dalam konteks ini bisa dilihat sebagai langkah memperkuat posisi negosiasi atau menjaga stabilitas harga jelang aksi korporasi besar,” kata Chory kepada Katadata.co.id Rabu (14/5).
Lebih lanjut, Chory menjelaskan strategi price support yang dilakukan GOTO melalui aksi buyback, merupakan langkah untuk memulihkan kepercayaan investor. Terutama mengingat harga saham perusahaan yang masih berada jauh di bawah harga IPO serta tekanan terhadap valuasinya.
Di tengah situasi pasar yang masih bergejolak dan kinerja sektor teknologi yang belum pulih, ia menilai langkah ini dinilai wajar untuk meredam volatilitas harga saham. Terkait sumber pendanaan, apabila aksi buyback ini mengandalkan kas internal atau berasal dari hasil efisiensi operasional perusahaan, dampaknya terhadap likuiditas jangka pendek diperkirakan tidak akan signifikan.
“Namun jika dibiayai dengan utang, pasar akan lebih hati-hati menilainya,” ujarnya.
Chory pun mengatakan buyback GOTO berpotensi mendukung harga saham, terutama bila dikombinasikan dengan sentimen merger dan narasi pertumbuhan jangka panjang. Secara teknikal, langkah ini disebut sebagai strategi price support, tetapi juga mencerminkan optimisme manajemen terhadap valuasi dan masa depan bisnis.
“Namun, keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada transparansi eksekusi dan kejelasan arah merger,” tambah Chory.
Target Harga Saham GOTO
Sejumlah analis mengungkap target saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) usai emiten teknologi itu mengumumkan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 3,3 triliun.
Apabila menilik perdagangan saham sesi pertama siang ini, Kamis (15/5) saham GOTO turun 3,80% ke level Rp 76. Kapitalisasi pasarnya senilai Rp 86,68 triliun.
Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan sharga saham GOTO potensi mengalami peningkatan. Ia menargetkan harga saham GOTO mencapai Rp 89, Rp 97, hingga Rp 110 per lembar saham. Ia juga merekomendasikan untuk trading buy atau hold saham GOTO di rentang Rp 77–Rp 79 per lembar saham.
Sementara itu, Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas, Chory Agung Ramdhani juga menargetkan target harga GOTO di Rp 110.
Sedangkan Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menargetkan saham GOTO melaju ke 94 dan merekomendasikan investor untuk accumulative buy saham GOTO.