AKR Corporindo (AKRA) Bukukan Laba Bersih Rp 565 Miliar di Kuartal I 2025


PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 565,20 miliar sepanjang kuartal pertama 2025. Perolehan tersebut turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 595,45 miliar pada 2024.
Laba bersih tersebut ditopang dari performa di segmen perdagangan dan distribusi serta lonjakan signifikan pada pendapatan utilitas. Pada tiga bulan pertama 2025, laba segmen perdagangan dan distribusi tumbuh 17% secara tahunan atau yoy, mencetak rekor tertinggi kuartalan. Sementara itu, pendapatan dari utilitas melesat hingga 497% YoY.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, pendapatan AKRA juga tercatat naik 4,53% pada hingga Maret 2025 menjadi Rp 10,25 triliun dari sebelumnya Rp 9,81 triliun pada periode yang sama 2024. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan volume dan komposisi produk yang lebih menguntungkan di segmen Perdagangan.
Emiten logistik dan distribusi energi ini juga membukukan EBITDA sebesar Rp 817 miliar. Jumlah ini melampaui rata-rata EBITDA kuartal I dalam lima tahun terakhir yang berada di kisaran Rp 743 miliar.
Lalu laba bruto mencapai Rp 927 miliar atau naik 4% yoy. Secara khusus, laba bruto dari segmen perdagangan dan distribusi menyumbang Rp 752 miliar, naik 17% yoy, berkat kontribusi yang lebih besar dari sub-segmen petroleum serta margin logistik yang stabil.
Kemudian Laba usaha AKR Corporindo pun tercatat sebesar Rp 686 miliar, terdongkrak oleh pengendalian biaya yang disiplin dan peningkatan pendapatan. Posisi keuangan perusahaan terjaga kuat dengan kas mencapai Rp 5,06 triliun, setara 15% dari total aset, serta net gearing sebesar -0,02x yang menandakan kondisi kas bersih.
Dari sisi profitabilitas, pengembalian atas aset (ROA) tercatat di level 7%, sedangkan pengembalian atas ekuitas (ROE) mencapai 19%.
Perkembangan JIIPE
Adapun pada Pada April 2025, PT Bekasi Kawasan Industri (BKMS) resmi menyerahkan lahan seluas 20 hektare kepada Golden Elephant, perusahaan asal Tiongkok, sebagai langkah awal peluncuran proyek industri hijau terpadu bertajuk “Material-Kimia-Pupuk”. Proyek ini dirancang menjadi tolok ukur baru bagi perusahaan kimia Tiongkok dalam mewujudkan target “karbon ganda” serta mendukung inisiatif Belt and Road.
Selain itu, proyek ini juga diarahkan untuk memperkuat pengembangan ekosistem ekonomi sirkular lintas negara. Perusahaan berharap proyek ini dapat memberikan dorongan baru terhadap kerja sama kapasitas antara Tiongkok dan Indonesia, serta mendorong pembangunan industri yang berkelanjutan di kawasan.