Jahja Setiaatmadja Masih Jabat Presdir BCA Meski Sudah Diganti di RUPS, Ada Apa?

Nur Hana Putri Nabila
24 April 2025, 11:54
BCA
BCA
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sosok Jahja Setiaatmadja yang kini masih menjabat Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi perhatian publik. Padahal BCA telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham alias RUPS pada Rabu (12/3) lalu dan mengumumkan pergantian direksi dan komisaris. 

Dalam RUPS itu, salah satu kesepakatan yang diambil adalah mengangkat Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Komisaris dan Gregory Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur. Namun, pada Rabu (23/4) Jahja masih mengisi paparan kinerja keuangan kuartal pertama 2025 BCA.   

Kehadiran Jahja sebagai Presiden Direktur BCA pada paparan publik bank swasta raksasa Tanah Air itu pun menjadi sorotan. Mengapa Jahja masih menjabat Presdir BCA meski sudah diganti lewat RUPS?

Menanggapi posisinya yang masih memimpin BCA, Jahja menyampaikan bahwa berdasarkan keputusan RUPS terakhir, akan dilakukan perubahan susunan pengurus per 1 Juni. Akan tetapi, hal itu tergantung pada persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper. 

Menurut Jahja setelah uji kelayakan selesai, nantinya Hendra Lembong akan menjabat sebagai Presiden Direktur, dan Jahja sendiri akan beralih menjadi Presiden Komisaris. John Kosasih akan menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur, dan Hendra Tanumihardja akan bergabung sebagai Direktur baru. 

Sementara itu, Djohan Emir Setijoso akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris per 1 Juni, sebagaimana tertulis dalam surat pengunduran dirinya kepada BCA. “Maka per satu Juni 2025 akan diadakan suatu pengalihan proses jabatan,” kata Jahja dalam paparan kinerja keuangan kuartal pertama 2025 secara virtual pada Rabu (23/4). 

Selain itu Jahja menjelaskan bahwa sejak RUPS digelar hingga saat ini, BCA telah mengajukan permohonan kepada OJK untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Jahja pun mengatakan hasil uji kelayakan kini sudah keluar. 

Menurut Jahja merujuk hasil tes OJK, ia dinyatakan layak menjabat sebagai Presiden Komisaris. Begitu pula dengan Hendra Lembong yang dinyatakan layak sebagai Presiden Direktur, dan John Kosasih sebagai Wakil Presiden Direktur, serta Hendra Tanumihardja sebagai Direktur baru BCA. 

Sejalan dengan surat pengunduran diri Djohan Emir Setijoso yang efektif per 1 Juni, Jahja menyampaikan bahwa dirinya masih menjabat sebagai Presiden Direktur hingga saat itu. Namun, dalam pertemuan berikutnya, Hendra Lembong yang akan mewakili BCA sebagai Presdir.

“Ya jadi saya perpisahan sebagai Presdir, namun kita akan tetap bertemu sebagai tapi saya sebagai Presdir Komisaris,” ucap Jahja.

Profil Hendra Lembong Presdir BCA Pengganti Jahja Setiaatmadja 

Gregory Hendra Lembong (53) memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang perbankan di Indonesia dan luar negeri. Hendra Lembong menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA selama tiga tahun.

Ia resmi diangkat dalam RUPS Tahunan 2022 dan mendapat persetujuan OJK pada 22 April 2022, dengan masa jabatan lima tahun yang dimulai sejak pengangkatannya pada RUPS Tahunan 2021. 

Mengutip halaman resmi BCA, pria berusia 52 tahun itu membawahi supervisi umum Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi dan Direktur Transaksi Perbankan, serta bertanggung jawab atas Grup Teknologi Informasi Strategis dan Grup Strategi & Pengembangan Operasional.

Juga memantau perkembangan di PT Central Capital Ventura, anak perusahaan yang bergerak di bidang modal ventura, dan di PT Bank Digital BCA (BCA Digital), anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan digital. 

Sebelum bergabung dengan BCA, Hendra Lembong menjabat sebagai Chief Transformation Officer dan memimpin program Transformasi & Strategi untuk semua unit dan fungsi di PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak Januari 2019. 

Kemudian ia juga pernah menjadi Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia pada Juni 2018 hingga Desember 2018. Ia juga pernah menjadi CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia pada Juli 2016 hingga Desember 2018.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...