BEI Tak Hadir Saat Prabowo Dialog dengan Pelaku Pasar Soal Tarif Trump, Ada Apa?


Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak ikut serta dalam dialog terkait pasar modal antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato, dan pelaku pasar modal lainnya. Dialog rencananya akan digelar di Menara Mandiri Jakarta mulai pukul 11.00 WIB.
“Tak diundang,” singkat Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4).
Meski tak diundang, Direktur Utama BEI, Iman Rachman berharap dari pertemuan tersebut bisa menambah kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dijadwalkan menggelar acara bertajuk "Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional", pada hari ini Selasa, 8 April 2025.
Berdasarkan undangan yang diterima wartawan dari Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian, kegiatan ini akan berlangsung di Assembly Hall, Lantai 9, Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, mulai pukul 11.30 WIB hingga selesai.
Acara ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia yang dijadwalkan memberikan sambutan dan arahan, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, serta sejumlah pimpinan kementerian/lembaga terkait.
Dalam undangan tersebut juga disebutkan terdapat dua ekonom, bankers, analis pasar modal, petani, serikat pekerja, hingga asosiasi usaha.
IHSG Anjlok 9%, BEI Berlakukan Trading Halt
Bursa Efek Indonesia memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham atau trading halt usai Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG anjlok 9,19% ke level 5.912. BEI menjelaskan, tindakan pembekuan sementara perdagangan berlaku pada pukul 09:00:00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30:00 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
"Tindakan ini dilakukan karena terdapat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8%," demikian pernyataan resmi BEI, Selasa (8/4).
Data perdagangan BEI menunjukkan nilai transaksi saham pagi ini hanya mencapai Rp 1,92 triliun dengan volume 1,59 miliar saham dan frekuensi sebanyak 64.620 kali. Sebanyak 9 saham menguat, 552 saham terkoreksi, dan 65 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG hari ini mencapai Rp 10.219 triliun.
BEI sebelumnya menyesuaikan kebijakan perdagangan sementara atau trading halt dengan menaikkan ambang batas penurunan IHSG dari sebelumnya 5% menjadi 8%. BEI juga menaikkan ambang batas penurunan IHSG untuk pemberlakuan penghentian perdagangan hingga akhir sesi atau trading suspend dari sebelumnya 15% menjadi 20%.
Trading halt adalah pembekuan sementara perdagangan dengan kondisi seluruh pesanan yang belum teralokasi (open order) akan tetap berada dalam sistem perdagangan efek otomatis JATS dan dapat ditarik oleh Anggota Bursa. BEI memberlakukan perubahan aturan terkait mekanisme penghentian batas auto rejection bawah atau (ARB).
Kebijakan baru ini tertuang dalam Surat Keputusan Direksi BEI nomor: Kep-00003/BEI/04-2025 dan Kep-00002/BEI/04-2025 yang diterbitkan pada 8 April 2025. “Perubahan dimaksud akan terbit dan berlaku sejak 8 April 2025,” demikian pernyataan Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi, pada Selasa (8/4).
Dalam aturan baru tersebut, BEI menetapkan bahwa trading halt akan dilakukan selama 30 menit jika IHSG turun lebih dari 8% dalam satu hari perdagangan. Jika penurunan berlanjut hingga lebih dari 15%, maka akan diberlakukan trading halt tambahan selama 30 menit.
Adapun jika IHSG anjlok lebih dari 20%, maka BEI dapat melakukan trading suspend, yakni penghentian perdagangan hingga akhir sesi atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK. Selain itu, batas auto rejection bawah juga dinaikkan menjadi maksimal 15% untuk saham di Papan Utama, Papan Pengembangan, Papan Ekonomi Baru, serta produk ETF dan DIRE, tanpa memandang rentang harga.