Prospek dan Target Harga UNTR, AADI, ANTM di Tengah Tekanan Harga Batu Bara

Nur Hana Putri Nabila
8 Maret 2025, 10:05
Sejumlah kapal tongkang memuat batu bara melakukan lego jangkar di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (18/2/2025).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sejumlah kapal tongkang memuat batu bara melakukan lego jangkar di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (18/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga batu bara berjangka ICE Newcastle untuk kontrak Maret 2025 anjlok hingga 4,49% atau turun 4,70 poin ke level US$ 100 per metrik ton pada perdagangan Jumat, (7/3).

Harga batu bara ini menyentuh level terendah. Meskipun dalam lima hari terakhir harga batu bara masih naik tipis 1,01% atau bertambah 1 poin, secara keseluruhan tren masih menunjukkan tekanan.

Mirae Asset Sekuritas menilai penurunan harga batu bara berpotensi berdampak bagi saham-saham emiten tambang seperti PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), hingga PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Meski begitu, Senior Market Analyst Mirae Asset Nafan Aji Gusta, mengatakan sektor pertambangan berpotensi mendapatkan keuntungan dari pelemahan nilai tukar rupiah. Melemahnya rupiah dapat meningkatkan daya saing ekspor dan mendorong harga jual rata-rata (average selling price/ASP) emiten tambang sepanjang 2025 ini.

Pada 2024, kinerja sektor tambang kurang memuaskan sebab harga komoditas global berada pada level yang lebih rendah. Nafan optimistis tahun 2025 akan membawa pemulihan bagi industri tambang.

“Faktor utamanya adalah depresiasi rupiah yang meningkatkan daya saing ekspor, membaiknya kondisi ekonomi global, yang dapat membantu harga komoditas naik dari level terendahnya,” kata Nafan kepada Katadata.co.id, Jumat (7/3).

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR di rentang harga Rp 24.475–24.625, lalu ANTM accumulative buy di harga Rp 1.690, dan accumulative buy saham AADI di target harga Rp 6.650 per lembar saham.

Perbandingan Kinerja Keuangan AADI, UNTR dan ANTM

Adaro Andalan Indonesia (AADI)

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024. Dalam laporan terbaru yang dipublikasikan, AADI membukukan laba bersih sebesar US$ 1,21 miliar atau setara Rp 19,84 triliun.

Perolehan laba yang dikantongi Adaro Andalan itu meningkat 5,9% secara tahunan (yoy) dari laba tahun 2023 yang sebesar US$ 1,14 miliar atau Rp 18,74 triliun. Kenaikan laba ini menjadi sinyal positif bagi para investor yang menanti pembagian dividen.

Meski laba bersih meningkat, AADI mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 10,1% menjadi US$ 5,31 miliar atau Rp 87,16 triliun. Pada tahun buku 2023 pendapatan Adaro Andalan mencapai US$ 5,91 miliar atau Rp 96,92 triliun.

Penjualan batu bara tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan perusahaan, baik dari pihak ketiga maupun pihak berelasi. Bersamaan dengan penurunan pendapatan, EBITDA operasional AADI juga turun sebesar 19% secara tahunan (yoy) menjadi USD$ 1,31 miliar pada tahun 2024.

Sementara itu, laba inti perusahaan tercatat sebesar US$ 1,04 miliar, yang turut terdampak oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP). Meskipun demikian, Presiden Direktur dan CEO AAI, Julius Aslan, mengatakan margin EBITDA operasional tetap berada pada level yang sehat, yakni 25%.

United Tractors (UNTR)

PT United Tractors Tbk (UNTR) meraih laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 19,5 triliun sepanjang 2024. Laba UNTR mencatatkan penurunan 5,24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 20,6 triliun.

Pendapatan bersih anak usaha Astra International alias ASII ini mengalami pertumbuhan 4,54% menjadi Rp 134,4 triliun sepanjang 2024. Pendapatan United Tractors tercatat Rp 128,5 triliun pada periode yang sama 2023.

Melansir laporan keuangan United Tractors, secara rinci pendapatan bersih UNTR pada kelompok penjualan barang pihak berelasi dari segmen penambangan batubara Rp 9,2 triliun hingga akhir 2024. Pendapatan dari segmen penambangan batu bara mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 13,9 triliun.

United Tractors juga meraih pendapatan dari mesin konstruksi Rp 201,8 miliar dari sebelumnya Rp 189,9 miliar dan pendapatan lainnya Rp 3,1 miliar. Jika diakumulasikan pendapatan penjualan barang pihak berelasi sebesar Rp 9,4 triliun sepanjang 2023.

Adapun dari kelompok pihak ketiga, United Tractors membukukan mesin konstruksi Rp 32,4 triliun dibandingkan sebelum Ro 31,6 triliun. Sementara perolehan pendampingan dari pihak ketiga Rp 16,7 triliun.

Aneka Tambang (ANTM)

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) belum mengeluarkan laporan kinerja tahun buku 2024. Meski begitu, apabila melihat laporan kinerja yang berakhir pada kuartal ketiga 2024, emiten berkode saham ANTM mencatat laba bersih sebesar Rp 2,23 triliun dengan laba per saham mencapai Rp91,6.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho, menyampaikan penjualan perusahaan juga melonjak hingga mencapai Rp 43,2 triliun. Angka itu naik 40% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencatatkan penjualan Rp30,90 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...