Penjualan Turun, Laba PP Properti Kuartal III 2019 Anjlok 31%

Image title
11 Desember 2019, 12:32
penjualan apartemen, PPRO, PP Properti, bumn
Apartemen KATADATA | Agung Samosir
Ilustrasi Apartemen. . PT PP Properti mencatat penjualan realti berupa apartemen dan tanah 25,4% menjadi Rp 1,26 triliun pada kuartal III 2019.

PT PP Properti Tbk atau PPRO mencatatkan laba bersih hingga kuartal III 2019 sebesar Rp 210,5 miliar, anjlok 31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 305,82 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan pada Rabu (11/12), pendapatan usaha PPRO turun 24,7% menjadi Rp 1,37 triliun. Hal ini seiring dengan penjualan realti berupa apartemen dan tanah yang menjadi penyumbang utama bisnis perusahaan turun 25,4% menjadi Rp 1,26 triliun. 

Sementara itu, pendapatan usaha dari hotel, pelayanan, dan sewa tercatat sebesar Rp 111,8 milar atau turun 10% dibanding periode yang sama tahan lalu Rp 124,4 miliar. Disisi lain, beban pokok penjualan ikut turun 29,2% menjadi Rp 964 miliar.

(Baca: BI Sebut Kredit Investasi Bakal Jadi Penopang Perbankan Tahun Depan)

Adapun PPRO juga mencatatkan total aset naik 10,43% atau sebesar Rp 1,71 triliun. Kenaikan terutama terjadi pada aset lancar mencapai 15,72% atau sekitar Rp 1,51 triliun, erutama dipengaruhi oleh kenaikan persediaan mencapai Rp 1,26 triliun. 

"Kas dan setara kas turun  Rp.54.3 milyar, piutang usaha naik Rp.419 miliar, dan biaya dibayar dimuka naik sebesar 21.9% ," jelas PPRO dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. 

Kenaikan aset juga seiring dengan peningkatan liabilitas yang mencapai  14.86% atau sekitar Rp 1.58 triliun. Kenaikan liabilitas terutama berkat tambahan utang dalam bentuk obligasi yang mencapai Rp.1.33 triliun dan utang bank jangka panjang Rp 410.4 miliar. 

(Baca: Makin Kedodoran, Lippo Karawaci Merugi Rp 1,72 T di Kuartal III 2019)

Sebelumnya, Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat mengatakan optimis marketing sales  tahun ini dapat tumbuh lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 3,8 triliun. Hingga kuartal III 2019, marketing sales tercatat sebesar Rp 1,44 triliun atau baru mencapai 34% dari target tahun ini sebesar Rp 4,17 triliun.

"Sejumlah investor asing sudah muai datang. Kami yakin marketing sales tahun ini bisa tumbuh dari tahun lalu," kata Taufik.

Selain itu, pihaknya tengah berencana membangun residensial di Bandung, Jawa Barat dengan luas lahan sekitar 12 hektar. Harga rumah itu dipatok tak sampai Rp 1 miliar.

Pada tahap pertama perusahaan akan membangun 200-300 unit. Sedangkan pada tahun berikutnya direncanakan bisa membangun dua kali lipat dari sebelumnya.

Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...