MNC Bakal Kerek Tarif Penayangan Iklan 25% Tahun Depan

Image title
12 Desember 2019, 15:04
MNC Naikan Harga Penayangan Iklan DI TELEVISI 25% Tahun Depan
Arief Kamaludin | KATADATA
Ilustrasi MNC

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) berencana menaikkan tarif penayangan iklan di televisi 25% pada tahun depan. Sebab, Presiden Direktur MNC David Fernando Audy menilai tarif di Indonesia lebih rendah dibanding negara Asia lainya.

“Kalau dibandingkan dengan Filipina dan Vietnam, (harga penayangan iklan) mereka bisa berkali-kali lipat," kata David di Jakarta, hari ini (12/12). Padahal, jumlah penduduk maupun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih tinggi ketimbang kedua negara tersebut.

Dengan kenaikan tersebut, maka biaya iklan di RCTI pada jam tayang utama atau prime time mencapai US$ 4.000 atau sekitar Rp 56,1 juta. (Baca: MNC dan Surya Citra Media Bakal Berkolaborasi Demi Tingkatkan Bisnis)

David mengatakan, televisi masih mendominasi pasar iklan dibanding media lainnya saat ini. Tanpa menyebut angka, ia menyatakan bahwa perbedaan jumlah tayang iklan di televisi dengan media online cukup jauh.

"Lihat saja perusahaan seperti Gojek dan Traveloka, semuanya iklan di televisi,” kata dia. Karena itu, David optimistis iklan di televisi masih menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan di Tanah Air.

Sejak awal tahun hingga September 2019, perusahaan membukukan pendapatan iklan Rp 6 triliun. Secara rinci, iklan digital Rp 502,9 miliar, dan non digital Rp 5,5 triliun. Adapun total pendapatan usaha MNC mencapai Rp 6,2 triliun.

Pendapatan tersebut menunjukkan peningkatan 13,5% dibanding periode sama tahun lalu (year on year), yang hanya Rp 5,53 triliun. Per September 2019, pendapatan iklan menyumbang Rp 5,3 triliun dengan rincian Rp 106,8 miliar dari media digital dan Rp 5,2 triliun non digital.

Dengan pendapatan yang mencapai Rp 6,2 triliun, perusahaan pun membukukan laba bersih Rp 1,6 triliun per Kuartal III. Pencapaian itu meningkat 61,77% secara tahunan.

(Baca: Pendapatan dari Iklan Digital Naik, Laba MNC Tumbuh 73,4%)

Perusahaan teknologi pemasaran niaga Criteo sempat menyampaikan data bahwa pertumbuhan iklan melalui media online lebih cepat dibanding televisi. Menurut Criteo, pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) belanja iklan di televisi 14,5% sejak 2014 hingga 2017.

Sedangkan belanja iklan secara online tumbuh 44,3% untuk periode yang sama. "Namun belanja iklan di televisi tetap lebih besar," ujar General Manager Criteo Southeast Asia, Hong Kong, and Taiwan Alban Villani pada akhir tahun lalu (21/11/2018).

Pada 2014, belanja iklan televisi US$ 3,24 miliar lalu naik menjadi US$ 4,86 miliar pada 2017. Sedangkan belanja iklan secara online naik dari US$ 481 juta di 2014 menjadi US$ 1,44 miliar.

(Baca: TV Masih Mendominasi, tapi Iklan Online Tumbuh Lebih Cepat)

Reporter: Fariha Sulmaihati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...