Tiga Perubahan Vital jadi Pemicu Manajemen Indosat PHK 677 Karyawan
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 677 karyawannya pada Jumat (14/2). Alasannya, untuk menjadikan bisnis lebih lincah, fokus dan lebih dekat dengan kebutuhan pasar.
Director & Chief of Human Resources Irsyad Sahroni menuturkan bahwa perusahaan telah mengkaji kebijakan tersebut secara menyeluruh. "Hingga pada kesimpulan kami harus mengambil tindakan yang sulit ini. Namun sangat penting bagi kami untuk dapat bertahan dan bertumbuh," kata Irsyad dalam keterangan resminya, Sabtu (15/2).
Terdapat tiga perubahan vital terhadap bisnis perusahaan. Pertama memperkuat tim regional agar lebih cepat mengambil keputusan dan lebih dekat dengan pelanggan. Kedua, pengalihan penanganan jaringan ke pihak ketiga, yakni penyedia jasa managed service.
Ketiga, rightsizing organisasi, yakni menambah Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan, dan merampingkan SDM di beberapa fungsi bisnis.
(Baca: Pengguna Indosat Bisa Akses Google Assistant via Telepon Bebas Pulsa )
Perusahaan juga telah mengambil langkah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan mengkomunikasikan secara langsung dan transparan kepada karyawan yang terkena dampak maupun tidak.
Selain itu, perusahaan juga memberikan kompensasi dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja di mitra Indosat. Dari 677 karyawan yang terdampak, 80% setuju menerima paket kompensasi tersebut.
"Kami percaya langkah ini akan meningkatkan kinerja Indosat Ooredoo, membantu kami untuk tetap kompetitif di tengah tantangan disrupsi," ujarnya.
Indosat Rugi Rp 284 Miliar
Pada kuartal ketiga 2019 perusahaan membukukan kerugian sebesar Rp 284,6 miliar. Kerugian tersebut berhasil menyusut dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/ yoy) sebesar Rp 1,53 triliun.
(Baca: Diminta Perkuat Jaringan agar RI Adopsi 5G, Begini Kata Telkomsel & XL)
Namun, pendapatan selular tumbuh 14,5% secara yoy menjadi Rp 15,1 triliun. Sedangkan periode sebelumnya tercatat Rp 13,1 triliun. Pendapatan Indosat ditopang oleh pertumbuhan trafik data yakni mencapai 71,7%.
Sedangkan, beban perusahaan meningkat menjadi Rp 17,3 triliun, atau tumbuh 4,8% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 16,5 triliun.
Selain itu, total pelanggan juga mengalami peningkatan menjadi 58,8 juta, atau tumbuh 3,6% dibandingkan pada kuartal kedua 2019 yakni 2,1 juta.