Proses Dolar AS Menjadi Mata Uang Acuan Negara di Dunia Impactalk
Dolar AS telah menjadi mata uang dunia yang banyak digunakan saat ini. Setiap aktivitas perdagangan internasional akan mengacu pada nilai greenback. Alhasil, nilai dolar AS juga mampu memengaruhi kondisi ekonomi suatu negara dengan mata uang nondolar AS, termasuk Indonesia. Menurut data International Monetary Fund, hingga kuartal keempat 2020 bank sentral di dunia memegang 59 % dari cadangan mereka, dalam bentuk dolar AS. kebanyakan cadangan tersebut berbentuk uang tunai atau obligasi dari AS seperti US Treasury. Bahkan hingga pertengahan 2020 lalu, utang dalam bentuk dolar AS di luar Negeri Paman Sam mengalami peningkatan hingga US$ 12,6 triliun.
Melansir laman US Currency Education Program, dolar AS yang digunakan saat ini pertama kali dicetak pada 1914. Kegiatan mencetak uang kertas tersebut dimulai pasca berdirinya Federal Reserve Bank sebagai bank sentral Amerika yang kini dikenal dengan nama The Fed. Berhasil mencetak mata uang sendiri, greenback alias dolar AS mulai memperoleh kekuatannya untuk menjadi mata uang dunia seperti yang dikenal saat ini. Perjalanan dolar AS untuk menjadi mata uang dunia pun tidak singkat, ini bisa ditelusuri sejak era Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Dolar AS Lengserkan Poundsterling Perang Dunia I meletus pada 1914, kala itu ekonomi AS sudah masuk dalam daftar ekonomi terbesar di dunia. Meski begitu, perdagangan internasional masih berpusat di Inggris, sehingga untuk bertransaksi masih menggunakan mata uang Negeri Ratu Elizabeth, yakni poundsterling. Pada periode tersebut, kebanyakan negara berupaya menstabilkan mata uang mereka dengan menggunakan emas sebagai alat transaksi, termasuk Inggris. Namun karena perang dan negara-negara butuh biaya untuk membayar militer mereka, akhirnya penggunaan emas ditangguhkan dan beralih ke penggunaan uang kertas.
//impactalk
Menurut laman Investopedia, peralihan emas ke uang kertas sebagai alat transaksi telah mendevaluasi mata uang di berbagai negara. Di lain pihak, Inggris masih tetap bertahan penggunaan emas sebagai alat tukar agar poundsterling tetap menjadi mata uang global saat itu. Bersikeras menjadikan poundsterling mata uang global, justru membuat Inggris harus meminjam uang untuk pertama kalinya, setelah perang berkecamuk selama tiga tahun. Alhasil, standar tukar emas ditinggalkan Inggris pada 1931.